TUGAS
LAPORAN MATA KULIAH
METODE PRAKTEK PEKERJA SOSIAL DENGAN KELOMPOK
“PENELITIAN LAPAS”
OLEH :
WIBI MURDI ASTO BANGUN
NIM : 100910301009
ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
PENDAHULUAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER
PENDAHULUAN
Di
dalam suatu komponen masyarakat tidak lepas adanya suatu permalahan yang
mengakibatkan atau mengancam kesejahteran sosial bagi masyarakat. Tindak
kriminilalitas sosial hampir tidak bisa di hindari di setiap golongan
masyarakat manapun tidak pandang itu siapa.
jika kberfungsia seseorang terhalang dengan ketimpangan yang dilakuakn
maka itu menjadi kerugian yang tidak bisa memberikan kontribusi bail terhadap keberfungsian sosial bagi
setiap individu. Dan maka kita sebagai mahlkuk sosial harus saling membantu
sesama agar kesejahteraan sosial dapat terwujud. Jika kita melihat budaya yang
terjadi saat ini hukum semakin rapuh dan tindak kriminalitas semakin tinggi membuat kesejahteraan
masyarakat terancam . lalu apa yang bisa kita perbuat melihat kasus seprti itu.
Kebanyakan
orang melihat fenomena sosial dari sisi yang berbeda, jika melihat suatu Negara
ini seperti sebuah system yang saling berkaitan, dengan demikian maka `jika suatu permaslahan
yang terjadi saat ini bukan semata dari kesalaahan individu sebagai pelaku ,
banyak faktor yang membuat ketimpangan itu terjadi, salah satunya seperti
contoh ketika seseorang dalam kehidupanya selalau dibesarkan dengan adanya
konflik maka cenderung orang tersebut berada dilkungan kriminalits tinggi. Maka
dari itu orang melakukan kriminalitas bukan atas kehendak mungkin itu faktor
diluar dirinya, ini yang perlu kita kaji dalam prespektif analisis yang sehat.
Kebanyakan
jika kita observasi di lapas atau rumah tahanan disanalah kita dapat memenuhi
fenomena rialita, banyak ketimpangan yang terjadi bukan hanya musibah yang
terjadi atau merugikan orang lain melainkan dari pelaku pun mengalami ancaman
psokologis yang membuat pelaku sulit berinteraksi. Maka hal ini perlu ada
perhatian khusu bagi segenap masayrakat. Bahwa kita harus bisa memahami betapa
luasnya pandnagan kita jika kita mau berfikir secara bijak.
PROSES PENELITIAN
Penelitian
dilakuakn metode wawancara langsung, pertama – tama kita menetukan tema atau
menetukan dengan metode apa kita meneliti nantinya di lapangan. Setelah proses
pemeihina tema selseai diteruskan dengan menetukan waktu, setelah di tentukan
kita langsung menuju ketempat penelitian, saya meneliti di tempat Lapas Jember,
saya dengan sebagian kelomppok berbagi tugas untuk melakukan penelitian ini.
Proses ini sistemnya berkelanjutan karena proses penelitian ini membutuhkan
perijinan birokasi yang ketat, maka dari itu saya juga bekerja sama dengan
lemabga Lapas tersebut dan meminta surat ijin penelitian melalui lembaga
perguruan tingggi (UNEJ).
Penelitian
menghabiskan wakti delapan jam jika di total secara keseluruhan, disini saya
sebagai mediator dan proses seperti ini sangat efektif karena keterbatasan
waktu menjadi kendala hal itu tidak mengurang saya dalam proses penelitian ini.
Saya melakukan penelitian seperti konssep pekerja sosila dengan kelompk. Saya mengumpukan beberapa orang tahanan untuk
dibagai beberapa kelompok, dan setiap kelomppok terdiri dari tiga peneliti
dengan tugas masing – masing, ada moderator notulen dan pewawancara.
Banyak
keluhan yang di alamai para tahanan dan tidak banyak juga yang senang berada di
temapt lemabga kemasyarakatan tersebut. Saya akan menjelakan kenapa alasan –
alasan mereka begitu komplek, jika boleh jujur saya meneliti ini tidak memiliki
data yang cukup hanya beberapa transkip hasil penelitian, ini yang membuat
proses penelitian saya sedikit terhalang. Penelitian dilakuakan dengan formasi
seperti ini.
- Kehiduapan sebelum terjerumus di Lapas
- Setelah masuk di lapas
- Dan keadaan saat ini seperti apa?
Denagn beberpa pertanya diatas maka
kita mengetahui sejauhmana perkembangan seseorang yang berada di tahanan,
apakah mereka juga memeiliki kesempatan yag sama selayak seperti masayarakat
apada umumnya.
Saya
tidak mencamtumkan nama- nama mereka ini dikarenkan ada sedikit kendala karna
waktu itu saya hanya terfokus pada perbincangan wawancara saya, dengan beberapa
transkip penelitian mungkin dengan ini bisa menjelaskan keadaan dan stuasi di
lapas jember.
Keadaan Di lingkungan Lapas
Tempat
lembaga kemasyarakatan di jember sangat tergolong rapi namun hanya pengunhuni
yang mebeludak. Dan ini mencerminkan bahwa tidak kriminalitas di jember masih
cukup tingggi. Keadaan lingkungan birokasi pengujung sangat tertib dari loked
masuk sampai di tempat lapangan dalam sangat dipanatu langsung oleh petugas
jadi aman bagi setiap pengunjung yang akan meniliti di temapt lapas.
Sosial
Proses
kehidupan di lapas sekilas saya melihat dan menurut beberapa pendapat teman
peneliti saya, bahawa hampir sama dengan
proses pendidikan, namun hanya beda jenislembaganya saja. Dissisi lain
kencendrungan aturan itu jika dilanggar hukuman cenderung seperti demda atau
tiindak petugas yang menanganainya. Kekerasasa sesame napi masih menjadi budaya
khas lapas. Ini di laporkan salah asatu responden saya, bahwa masih ada system
ketua, nah ketua ini biasanya di takutu atas dasar power dari individu. Maka
otomatais mendapat nilai strasifikasi soial tersendiri.
Hak bagi nara pidana
Maksudnya
adalah mereka yang ada di lapas mendapatkan fungsi yang sama dengan kehidupan pada umumnya
namun mereka berada di dalam aquarum di ibaratkan seperti itu, contoh hak yang
dimiliki seorang nara pidana yang pertama mendapatkan remisi artinya dapat
dispensasi penguruangan masa hukuman, dan pelatihan – pelatihan ektrakulikuler.
Ini membantu naar pidanan agar meski berada di lapas mereka mendapatkan hak
untuk menitih kemampuan diri sebagai mahluk sosal.
HASIL
PENELITIAN
Hasil
penelitian saya dengan beberpa respoden para napi saya sedikit mengutip apa
yang mereka bicarakan, hasil wawancara saya menemukan banyak masalah, setiap
masalah kami mengelompokan seperti berikut.
- Sebagai diri individu
- Tekanan psikologi
Laporanya sebagai berikut :
Sebagai individu
Tekanan
sebagai indivdu Karena merasa dirinya kurang mampu untuk beradaptasi dan mengakmi
tekanan yang cukup serius, kebanyakan para nara pidanan memiliki masalah
individu di faktorkan karena semua kejadia ini karena berasal pada kemauan dirinya. Kemudia mereka
menceritakan bahwa mereka kecewa berada di tempat seperti ini, karena sebenarnya
mereka berada di tempat ini atas kehendak perbuatan mereka,
Banyak
sekali dari beberpa individu yang melontarkan bahwa masalah – masalah yang di
alaminya sangat merugikan orang lain. Dan jusru demikian mereka merasa bangga
dengan status nara piddana , masalah yang yang kebanyakan tentang pelecehan
seksual atau pemeresan dan perampokan ini di akibatkan beberapa faktor. Bahakn
tidak sedikit dari mereka senang berada dalam lapas karena kehidupan mereka
lebih layak di lapas dari pada di luar lapas. Hal seperti ini yang perlu kita
kaji mengapa ada beberapa orang yang senang tinggal di lapas.
Jelas
sekali permaslahan yang di alami setiap individu sangat berbeda denga tekana
psikologis. Merekan mempunyai alsan karena merasa senag berada di lapas berikut
alsan – alasan mereka sebagai individu.
- Saya lebih baik disini karena disini layak untuk di huni
- Saya lebih baik disini karena disini banyak teman
- Saya merasa lebih nyaman karena disini saya makana bisa terjamin
- Saya merasa sennag karena disini saya bisa belajar banyak yang di lakuakn petugas kepada kita untuk belajar
- Saya merasa sperti anak sekolah lagi.
Diatas alasan – alasan mereka berada
di lapas.
Tekanan Psikologis
Tekanan
psikologis ini merupakan traumatic seseorang akibat dari kejadian atau
malasalah yang merugiakan dirinya, psikologi menjadi peran utama dalam hal
perkembangan setiap orang, biasanya orang – orang seperti ini nara pidana yang
tidak mampu beradaptasi dengan lingkunganya .
Permasalahan
psikologi bisa juga karean selama mereak berada di dalam lapas tidak mampu
bersosial dengan baik mungkin dikarenakan tidak mampunya beradaptasi membuat
dia harus terjerumus di bagian sosial bagian bawah mnurut aturan budaya
lapas. Lebih jelasnya saya mencamtumkan
alasan mereka.
- Saya merasa jenuh berada ditempat ini
- Saya tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan seperti ini
- Saya terlalu menyesal dengan apa yang saya perbuat
- Saya rindu dengan keluarga
- Saya takut balik ke kamar karena saetiap saya balik ke kamar maka saya tidak sering dijadikan budak
- Saya jarang di besuk sama keluarga
- Saya tidak bisa mengikuti dengan baik kegiatan di lapas ini.
Alasan – alasan seperti di atas mengambarakan
begitu komplek sekali dan betapa menariknya kajian ini bisa kit lakuakan. Dan
alasan ini sangat murni dan bisa di terima logika, jika kita sudah mengetahui
dan mampu memetakan masalah sekarang kita tarik analisis.
ANALISA
HASIL PENELITIAN
Menutusaya
sesuai dengan konsep di atas bagaimana kita mengetahui keadaan para nara
pindana dari sebelum sesudah dan saaat ini. Itu tidak bisa di jelaskan satu
persatu semuanya itu menjadi berbeda jika kita narik kesimpulan, terlau terburu
–buru, dengan ini saya menjelaskaan secara umum bahwa setiap nara pidana agar
bisa mendapatkan nilai sosial yang tinggi atau mendpatakna haknya sesuai dengan
apa yang dia harapakan maka berbuat baik dan harus mampu beradap tasi dengan
aturan lebaga yang berlaku maka kemungkinan – kemungkinan teburuk tidak akan
terjadi.
Jika
kiat menarik pernasalhan yang bisa kita kaji seperti maslaah sosial di lapas
dan bnayak lagi lainya semisal dalam tekana psikologis maka itu harus ada
dukungan dan moral agar para napi tidak terpuruk di tempat yang terkutuk bagi
yang menilainya seperti itu.
PERAN
PEKERJA SOSIAL
Peran
pekerja sosial yaitu memberikan dorongan atau dukungan serta jika kita mampu
untuk membantu pelatihan atau bantuan moral, maka itu jauh lebih baik yang bisa
kita lakukan , harpan saya kepada masayrakat janganlah di pandang sebelah mata
nara pidana memang melakukan keselahan atau ketimpangan tapi mereka juga manusia
yang pastinya bisa di didik dan di beri pehaman yang baik, mereka tidak jauh
beda dengan kita hanya saja mereka berada di aquarium.
KESIMPULAN
Demikian
hasil laporan saya, hasil penelitian diatas meruapakan hasil dari pandangan
saya dalam melihat nara pidana dengan kehidupan mereka , banyak masalah –
masalah yang di alamai mereka sebagai nara pidana, seperti tekanan psikologis ,
dengan menggunakan metode wawancara diatas kita mampu menganalisis dan tepat
menetukan masalah yang kita kaji dan mampunya untuk menganalisis dan mengkaji penelitian ini .
Masyarakat
juga harus terlibat langsung dalam membagun karakter para nara pidana karean
mereka juga menuntut hak sosialnya sama seperti manusia sebagai mahluk sosial.
Jika ini menjadi pemahaman yang sehat maka ini menjadi pembelajaran khusu bagi
siapa yang mempelajarinya. Dan saya dengan hasil penelitian ini menemukan
betapa berharganya mereka jika dia mau berbuat baik. Karena di tempat seperti
lapas juga ada untuk mengasah kemampuan diri, akhirnya kesimpulan dari
penelitian ini, tidak ada yang mampu mengahalangi ilmu kecuali mereka yang
menganggab itu ada ringtangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar