Senin, 26 Mei 2014

PENELITIAN LAPAS



LOGO_Warna.jpg
TUGAS
LAPORAN MATA KULIAH
METODE PRAKTEK PEKERJA SOSIAL DENGAN KELOMPOK
“PENELITIAN LAPAS”





OLEH :
WIBI MURDI ASTO BANGUN

NIM : 100910301009

ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JEMBER

PENDAHULUAN
            Di dalam suatu komponen masyarakat tidak lepas adanya suatu permalahan yang mengakibatkan atau mengancam kesejahteran sosial bagi masyarakat. Tindak kriminilalitas sosial hampir tidak bisa di hindari di setiap golongan masyarakat manapun tidak pandang itu siapa.  jika kberfungsia seseorang terhalang dengan ketimpangan yang dilakuakn maka itu menjadi kerugian yang tidak bisa memberikan kontribusi   bail terhadap keberfungsian sosial bagi setiap individu. Dan maka kita sebagai mahlkuk sosial harus saling membantu sesama agar kesejahteraan sosial dapat terwujud. Jika kita melihat budaya yang terjadi saat ini hukum semakin rapuh dan tindak kriminalitas  semakin tinggi membuat kesejahteraan masyarakat terancam . lalu apa yang bisa kita perbuat melihat kasus  seprti itu.
            Kebanyakan orang melihat fenomena sosial dari sisi yang berbeda, jika melihat suatu Negara ini seperti sebuah system yang saling berkaitan,  dengan demikian maka `jika suatu permaslahan yang terjadi saat ini bukan semata dari kesalaahan individu sebagai pelaku , banyak faktor yang membuat ketimpangan itu terjadi, salah satunya seperti contoh ketika seseorang dalam kehidupanya selalau dibesarkan dengan adanya konflik maka cenderung orang tersebut berada dilkungan kriminalits tinggi. Maka dari itu orang melakukan kriminalitas bukan atas kehendak mungkin itu faktor diluar dirinya, ini yang perlu kita kaji dalam prespektif analisis yang sehat.
            Kebanyakan jika kita observasi di lapas atau rumah tahanan disanalah kita dapat memenuhi fenomena rialita, banyak ketimpangan yang terjadi bukan hanya musibah yang terjadi atau merugikan orang lain melainkan dari pelaku pun mengalami ancaman psokologis yang membuat pelaku sulit berinteraksi. Maka hal ini perlu ada perhatian khusu bagi segenap masayrakat. Bahwa kita harus bisa memahami betapa luasnya pandnagan kita jika kita mau berfikir secara bijak.
           
PROSES PENELITIAN
            Penelitian dilakuakn metode wawancara langsung, pertama – tama kita menetukan tema atau menetukan dengan metode apa kita meneliti nantinya di lapangan. Setelah proses pemeihina tema selseai diteruskan dengan menetukan waktu, setelah di tentukan kita langsung menuju ketempat penelitian, saya meneliti di tempat Lapas Jember, saya dengan sebagian kelomppok berbagi tugas untuk melakukan penelitian ini. Proses ini sistemnya berkelanjutan karena proses penelitian ini membutuhkan perijinan birokasi yang ketat, maka dari itu saya juga bekerja sama dengan lemabga Lapas tersebut dan meminta surat ijin penelitian melalui lembaga perguruan tingggi (UNEJ).
            Penelitian menghabiskan wakti delapan jam jika di total secara keseluruhan, disini saya sebagai mediator dan proses seperti ini sangat efektif karena keterbatasan waktu menjadi kendala hal itu tidak mengurang saya dalam proses penelitian ini. Saya melakukan penelitian seperti konssep pekerja sosila dengan kelompk.  Saya mengumpukan beberapa orang tahanan untuk dibagai beberapa kelompok, dan setiap kelomppok terdiri dari tiga peneliti dengan tugas masing – masing, ada moderator notulen dan pewawancara.
            Banyak keluhan yang di alamai para tahanan dan tidak banyak juga yang senang berada di temapt lemabga kemasyarakatan tersebut. Saya akan menjelakan kenapa alasan – alasan mereka begitu komplek, jika boleh jujur saya meneliti ini tidak memiliki data yang cukup hanya beberapa transkip hasil penelitian, ini yang membuat proses penelitian saya sedikit terhalang. Penelitian dilakuakan dengan formasi seperti ini.
  • Kehiduapan sebelum terjerumus di Lapas
  • Setelah masuk di lapas
  • Dan keadaan saat ini seperti apa?
Denagn beberpa pertanya diatas maka kita mengetahui sejauhmana perkembangan seseorang yang berada di tahanan, apakah mereka juga memeiliki kesempatan yag sama selayak seperti masayarakat apada umumnya.
            Saya tidak mencamtumkan nama- nama mereka ini dikarenkan ada sedikit kendala karna waktu itu saya hanya terfokus pada perbincangan wawancara saya, dengan beberapa transkip penelitian mungkin dengan ini bisa menjelaskan keadaan dan stuasi di lapas jember.
Keadaan Di lingkungan Lapas
            Tempat lembaga kemasyarakatan di jember sangat tergolong rapi namun hanya pengunhuni yang mebeludak. Dan ini mencerminkan bahwa tidak kriminalitas di jember masih cukup tingggi. Keadaan lingkungan birokasi pengujung sangat tertib dari loked masuk sampai di tempat lapangan dalam sangat dipanatu langsung oleh petugas jadi aman bagi setiap pengunjung yang akan meniliti di temapt lapas.
Sosial
            Proses kehidupan di lapas sekilas saya melihat dan menurut beberapa pendapat teman peneliti  saya, bahawa hampir sama dengan proses pendidikan, namun hanya beda jenislembaganya saja. Dissisi lain kencendrungan aturan itu jika dilanggar hukuman cenderung seperti demda atau tiindak petugas yang menanganainya. Kekerasasa sesame napi masih menjadi budaya khas lapas. Ini di laporkan salah asatu responden saya, bahwa masih ada system ketua, nah ketua ini biasanya di takutu atas dasar power dari individu. Maka otomatais mendapat nilai strasifikasi soial tersendiri.
Hak bagi nara pidana
            Maksudnya adalah mereka yang ada di lapas mendapatkan fungsi   yang sama dengan kehidupan pada umumnya namun mereka berada di dalam aquarum di ibaratkan seperti itu, contoh hak yang dimiliki seorang nara pidana yang pertama mendapatkan remisi artinya dapat dispensasi penguruangan masa hukuman, dan pelatihan – pelatihan ektrakulikuler. Ini membantu naar pidanan agar meski berada di lapas mereka mendapatkan hak untuk menitih kemampuan diri sebagai mahluk sosal.
HASIL PENELITIAN
            Hasil penelitian saya dengan beberpa respoden para napi saya sedikit mengutip apa yang mereka bicarakan, hasil wawancara saya menemukan banyak masalah, setiap masalah kami mengelompokan seperti berikut.
  • Sebagai diri individu
  • Tekanan psikologi
Laporanya sebagai berikut :
Sebagai individu
            Tekanan sebagai indivdu Karena merasa dirinya kurang mampu untuk beradaptasi dan mengakmi tekanan yang cukup serius, kebanyakan para nara pidanan memiliki masalah individu di faktorkan karena semua kejadia ini karena berasal  pada kemauan dirinya. Kemudia mereka menceritakan bahwa mereka kecewa berada di tempat seperti ini, karena sebenarnya mereka berada di tempat ini atas kehendak perbuatan mereka,
            Banyak sekali dari beberpa individu yang melontarkan bahwa masalah – masalah yang di alaminya sangat merugikan orang lain. Dan jusru demikian mereka merasa bangga dengan status nara piddana , masalah yang yang kebanyakan tentang pelecehan seksual atau pemeresan dan perampokan ini di akibatkan beberapa faktor. Bahakn tidak sedikit dari mereka senang berada dalam lapas karena kehidupan mereka lebih layak di lapas dari pada di luar lapas. Hal seperti ini yang perlu kita kaji mengapa ada beberapa orang yang senang tinggal di lapas.
            Jelas sekali permaslahan yang di alami setiap individu sangat berbeda denga tekana psikologis. Merekan mempunyai alsan karena merasa senag berada di lapas berikut alsan – alasan mereka sebagai individu.
  • Saya lebih baik disini karena disini layak untuk di huni
  • Saya lebih baik disini karena disini banyak teman
  • Saya merasa lebih nyaman karena disini saya makana bisa terjamin
  • Saya merasa sennag karena disini saya bisa belajar banyak yang di lakuakn petugas kepada kita untuk belajar
  • Saya merasa sperti anak sekolah lagi.
Diatas alasan – alasan mereka berada di lapas.
Tekanan Psikologis
            Tekanan psikologis ini merupakan traumatic seseorang akibat dari kejadian atau malasalah yang merugiakan dirinya, psikologi menjadi peran utama dalam hal perkembangan setiap orang, biasanya orang – orang seperti ini nara pidana yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkunganya .
            Permasalahan psikologi bisa juga karean selama mereak berada di dalam lapas tidak mampu bersosial dengan baik mungkin dikarenakan tidak mampunya beradaptasi membuat dia harus terjerumus di bagian sosial bagian bawah mnurut aturan budaya lapas.  Lebih jelasnya saya mencamtumkan alasan mereka.
  • Saya merasa jenuh berada ditempat ini
  • Saya tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan seperti ini
  • Saya terlalu menyesal dengan apa yang saya perbuat
  • Saya rindu dengan keluarga
  • Saya takut balik ke kamar karena saetiap saya balik ke kamar maka saya tidak sering dijadikan budak
  • Saya jarang di besuk sama keluarga
  • Saya tidak bisa mengikuti dengan baik kegiatan di lapas ini.
Alasan – alasan seperti di atas mengambarakan begitu komplek sekali dan betapa menariknya kajian ini bisa kit lakuakan. Dan alasan ini sangat murni dan bisa di terima logika, jika kita sudah mengetahui dan mampu memetakan masalah sekarang kita tarik analisis.
ANALISA HASIL PENELITIAN
            Menutusaya sesuai dengan konsep di atas bagaimana kita mengetahui keadaan para nara pindana dari sebelum sesudah dan saaat ini. Itu tidak bisa di jelaskan satu persatu semuanya itu menjadi berbeda jika kita narik kesimpulan, terlau terburu –buru, dengan ini saya menjelaskaan secara umum bahwa setiap nara pidana agar bisa mendapatkan nilai sosial yang tinggi atau mendpatakna haknya sesuai dengan apa yang dia harapakan maka berbuat baik dan harus mampu beradap tasi dengan aturan lebaga yang berlaku maka kemungkinan – kemungkinan teburuk tidak akan terjadi.
            Jika kiat menarik pernasalhan yang bisa kita kaji seperti maslaah sosial di lapas dan bnayak lagi lainya semisal dalam tekana psikologis maka itu harus ada dukungan dan moral agar para napi tidak terpuruk di tempat yang terkutuk bagi yang menilainya seperti itu.
PERAN PEKERJA SOSIAL
            Peran pekerja sosial yaitu memberikan dorongan atau dukungan serta jika kita mampu untuk membantu pelatihan atau bantuan moral, maka itu jauh lebih baik yang bisa kita lakukan , harpan saya kepada masayrakat janganlah di pandang sebelah mata nara pidana memang melakukan keselahan atau ketimpangan tapi mereka juga manusia yang pastinya bisa di didik dan di beri pehaman yang baik, mereka tidak jauh beda dengan kita hanya saja mereka berada di aquarium.


KESIMPULAN
            Demikian hasil laporan saya, hasil penelitian diatas meruapakan hasil dari pandangan saya dalam melihat nara pidana dengan kehidupan mereka , banyak masalah – masalah yang di alamai mereka sebagai nara pidana, seperti tekanan psikologis , dengan menggunakan metode wawancara diatas kita mampu menganalisis dan tepat menetukan masalah yang kita kaji dan mampunya untuk menganalisis dan  mengkaji penelitian ini .
            Masyarakat juga harus terlibat langsung dalam membagun karakter para nara pidana karean mereka juga menuntut hak sosialnya sama seperti manusia sebagai mahluk sosial. Jika ini menjadi pemahaman yang sehat maka ini menjadi pembelajaran khusu bagi siapa yang mempelajarinya. Dan saya dengan hasil penelitian ini menemukan betapa berharganya mereka jika dia mau berbuat baik. Karena di tempat seperti lapas juga ada untuk mengasah kemampuan diri, akhirnya kesimpulan dari penelitian ini, tidak ada yang mampu mengahalangi ilmu kecuali mereka yang menganggab itu ada ringtangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar