TUGAS
MAKALAH SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
“ PEMBANGUNAN BANDARA NOTHOHADINEGORO DI JEMBER DALAM ANALISIS PENDEKATAN TEORI PEMABNGUNAN
“ PEMBANGUNAN BANDARA NOTHOHADINEGORO DI JEMBER DALAM ANALISIS PENDEKATAN TEORI PEMABNGUNAN
OLEH :
WIBI MURDI ASTO BANGUN
NIM : 100910301009
WIBI MURDI ASTO BANGUN
NIM : 100910301009
ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNEVERSITAS JEMBER
2014
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNEVERSITAS JEMBER
2014
LATAR BELALAKANG
Pembangunan
sosial di Indonesia masih tahab perbaikan . dengan pembangunan sebuah wilayah
dapat berkembang dan memenuhi kebutuhan sosial. Dalam analisis ini kita di
tuntut untuk mampu mengembangkan pola berfikr kita dalam kasus pembangunan
sosial. Karena ilmu kesejahteraan sosial juga tidak dipungkiri ialah membahas
tentang yang satu ini. Indonesia sebagai Negara yang berkembang, bicara
pembangunan sangat dibahas tuntas dari berbagai aspek didalamnya yaitu, sosial ekonomi maupun
politik. Tidak banyak juga pembangunan
di Indonesia yang mengalami disfungsi atau tidak berfungsi, hal ini disebabkan
karena kurangny analisis yang mendalam.
Penjelaan
ini mengarah pada pembangunan yang berfungsi secara langsung di masyarakat,
namun memang kali ini saya cenderung kepada kasus analisis pembanguna yang ada
dijember. Jember adalah kota dibagian timur pulau jawa tepatnya di Kab, Jember
propinsi jawa timur. Pembangunan yang dilakukan pemerintahan jember mengenai
LAPTER (landasan pacu terbang) yang terletak di desa Kawang rejo Kec.
Tempurejo. Pada awalnya memang menjadi harapan masyarakat jember namun dalam
kurun waktu kurang lebih selama berproses di tengah jalan mendapatkan masalah .
masalah ini yang membawa pembangunan sosial yang berupa transportasi masa yang
tujuanya adalah untuk mempermudah mobilisasi masa dalam mobilititas masyarakat Jember.
Untuk itu saya mencoba membahas secara kritis mengapa hal ini bisa terjadi dan
beberapa analisis yang nantinya menguak kasus ini dalam studi kasus pembangunan
sosial.
Notohadinegoro
ini di bangun di kec. Ajung dan ini menarik di bahas dalam proses analisi
pemabnguna sosial. dan analisis ini berusaha mengungkap begaimana kebutiuhan
masayarakat dengan melauai dipendesnsi pola hidup sosial di Jember akibat
kemajuan jaman dan dalam kebutuhan masyarkat juga di tentukan dalam kondisi
sosial yang berkembanng.
Rumusan masalah
- Mengetahui penyebab tidak
beroprasinya bandara Notohadinegoro di Jember
- Peran pemerintahan dalam
menyikapi permasalahan bandara yang tidak beropreasi lagi
- Permasalahan – permasalahan
proses pembangunan bandara Notohadinegoro.
Tujuan dan manfaat
1. mengetahui sejauh mana fungsi bangdara
2. mengetahui pendekatan – pendekatan teori
dalam pemabngunan
3. memberikan soluso terkait study kasus ini
BAB 2
PEMBAHASAN
Secara
umum pembangunan sosial berati proses sesuatu yang ada menjadi lebih baik atau
sesuatu yang belum ada menjadi ada. Hal ini dapat dijabarkan melalaui beberepa
teori sosial salah satunya adalah“ Pengertian pembangunan harus dilihat secara
dinamis dan bukan dilihat sebagai konsep statis. Pembangunan adalah suatu
orientasi dan kegiatan usaha tanpa akhir” dari penjelasan ini kita dapat
membayangkan, dalam sebuah wilayah baik tataran paling bawah samapai atas
pemerintah tidak henti – hentiya membahas pembangunan di wilayahnya, hal ini
dikarenakan kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Untuk memenuhi kebutuhan
ini pelaku kebijakan dituntut untuk mampu dalam memenuhi kebutuhan sosial di
dalamnya. Maka tidak bnayak pembangunan dilakukan dengan berbagai elemen dan
berbagai sarana baik secara politik maupun ekonmi dan sosial.
Penjelasan
kedua adalah pemabnguna sosial adalah Sosiologi pembangunan berusaha untuk menjelaskan
berbagai dampak baik positif maupun negatif dari pembangunan terhadap sosial
budaya masyarakat. pembangunan sosial tidak hanya berupa material atau fisik
semata. Bisa juga berupa tindakan sosial budaya dimana di dalam sistem
masyarakat dapat terdapat kemajemukan yang komplek. Hingga terjadi konflik atau
kesenjangan sosial yang begitu ragam bisa dilihat dari keturunan tikat klas dan
budaya.
Menurut Mansour Faqih (2008), sebelum munculnya
kapitalisme dengan bungkusnya yang baru yakni neo-liberalisme, Presiden
Harry S. Trumann memperkenalkan istilah pembangunan atau developmentalisme
ketika presiden Amerika ini menerapkan kebijakan politik luar negerinya tahun
1949. Developmentalisme dijadikan sebagai alat untuk membendung laju
sosialisme, di samping itu developmentalisme juga merupakan siasat baru untuk
mengganti format kolonial yang baru runtuh dan lahir sebagai kepanjangan tangan
dari kapitalisme itu sendiri. Lalu ahli ilmu sosial Amerika menyarankan untuk
melakukan penaklukan ideologi dan teoretis terhadap negara-negara Dunia
Ketiga. Sejak saat itulah para ilmuan sosial sangat produktif sehingga berhasil
menciptakan teori developmentalismdan
modernisasi.
McClelland:
Motivasi Berprestasi
Bagi
dia, yang bertanggung jawab atas proses modernisasi Negara-negara Dunia Ketiga
ialah kaum wiraswastawan domestik. Bukan para politisi atau penasehat ahli,
karena kaum wiraswastawan mempunyai semangat dan sifat berdagang tinggi –
bekerja dengan tekun dan memperbaiki kesalahan agar lebih baik dikemudian. Oleh
karena itu, para investor jangan hanya menanamkan modalnya dari
segi ekonomi. Melainkan melakukan investasi pada pengembangan Sumber Daya
Manusia.
Motivasi
berprestasi menurut McClelland adalah keinginan yang kuat untuk mencapai
prestasi gemilang yang dikerjakannya melalui penampilan kerja yang baik, dengan
selalu berpikir dan berusaha untuk menemukan cara-cara baru untuk memperbaiki
kualitas kerja yang dicapainya. Inilah yang sesungguhnya ingin dicapai oleh
kaum wiraswastawan. Sebagai contoh: Jika seseorang menghabiskan waktu hidupnya
untuk bersenang-senang; pesta, tidur, jalan-jalan – maka motivasi
berprestasinya rendah. Sebaliknya, jika seseorang memikirkan bagaimana nantinya
kehidupan ini akan menjadi lebih baik lagi, dengan cara melaksanakan tugasnya
maka motivasi berprestasinya tinggi.
Pertanyaan
tertulis bukan metode bagus untuk mengukur motivasi berprestasi, karena
seseorang akan berbohong untuk itu. Oleh karenanya, McClelland mengukurnya
denganMetode Proyeksi. Metode
proyeksi ini menunjukkan suatu gambar dari pokok penelitiannya kepada
masing-masing orang untuk menulis cerita dari gambar yang mereka lihat.
Dari
cerita tersebut, dapat diketahui motivasi masing-masing individu. Misalnya
dalam buku ini, digambarkan seorang laki-laki yang menjulurkan kakinya ke atas
meja kerja lalu melihat sebuah poto dinding dihadapannya. Salah satu responden
menjawab bahwa ia sedang melamun, lalu memikirkan masa liburannya bersama
keluarga untuk menghabiskan waktunya bersenang-senang. Responden kedua menjawab
bahwa seorang Direktur sedang memikirkan bagaimana membangun perusahaannya agar
menang tender. Dapat disimpulkan, responden kedua memiliki motivasi berprestasi
tinggi.
Motivasi
berprestasi tingkat individu dapat diukur melalui Metode Proyeksi. Lalu bagaimana mengukur Motivasi Berprestasi suatu Negara?
McClelland menggunakan alat untuk mengukur berskala nasional ini dengan
mengumpulkan literatur populer;
nyanyian rakyat, buku komik, puisi, drama, dan cerita anak-anak.
Sebagai
contoh, literatur populer yang ada di Indonesia menceritakan; “Si Kancil Anak
Nakal” menceritakan tentang kancil yang suka mencuri ketimun, mengindikasikan
bahwa setiap pencuri jangan diberi ampun; “Malin Kundang” lain halnya dengan
cerita ini, cerita Malin menceritakan seoarang anak durhaka kepada orangtua.
Setelah itu, sang ibu mengutuk si Malin yang langsung berubah menjadi batu.
Pesan moral yang beredar di masyarakat agar seorang anak tidak durhaka kepada
orang tua, karena ketika ia durhaka akan berubah menjadi batu seperti Malin.
Cerita ini memang secara terbuka memang bagus, agar anak Indonesia tidak durhaka
terhadap ibunya. Tetapi secara implisit/tersembunyi cerita ini merupakan
kekerasasan simbolik dari suara si Malin yang keras terhadap ibunya. Cerita ini
tak lebih dari sekadar cerita sampah yang dimulai dari kekerasan dahulu, lalu
tiada sadar menjadi batu akibat ucapan ibunya sendiri. Seharusnya cerita
Indonesia menceritakan kebagusan di awal dan kebahagiaan serta surga
diakhirnya; seperti seorang anak yang berbakti kepada kedua orangtua, setelah
ia besar tidak durhaka kepada keduanya.
Lalu
cerita asing masuk ke Indonesia; Cinderella, Beauty and The Beast, Putri Salju,
Abu Nawas, Aladin, kesemua cerita tersebut hanya terdapat dua tokoh utama –
antara sang pangeran dan permaisuri.
Alur
ceritanya permaisuri membutuhkan pertolongan atau sebaliknya pangeran
menyelamatkan. Menandakan bahwa setiap orang di Indonesia hanyalah terdiri dari
sepasang pasangan yang menyelamatkan dan mesti berpacaran karena mengikuti dua
tokoh utama yang mereka lihat di tv, yaitu sang pangeran dan permaisuri.
Persaingan
yang memperebutkan permaisuri terjadi antara pangeran dan lawan-lawannya.
Mengindikasikan terjadinya perkelahian antar pelajar sekolah, akibat persaingan
memperebutkan kekasih sesuai dengan cerita dongeng di permaisuri. Tiada
literatur populer di Indonesia yang menceritakan demokrasi partisipatif, kerja
sama, keterpaduan, sehingga tidak adanya kesadaran kritis dalam berpikir.
Dalam
hal ini, McClelland menganggap bahwa cerita-cerita rakyat populer merupakan
refleksi dari pola pikir masyarakat dalam Negara tersebut, dan jika sekiranya
tidak berarti demikian maka cerita-cerita rakyat tersebut tidak akan menjadi
cerita rakyat populer.
Selanjutnya,
setelah McClelland mengukur kebutuhan
suatu Negara berskala Nasional. Ia melihat sejauhmana kebutuhan
berprestasi ini berkaitan dengan pembangunan ekonomi nasional.
McClelland
mengukurnya dengan konsumsi tenaga listrik di suatu Negara. Dari hasil
penelitian antar Negara, McClelland mengatakan bahwa semakin tinggi konsumsi
tenaga listrik suatu Negara akan memiliki derajat yang tinggi pula dalam
pembangunan ekonomi.
Terakhir,
McClelland mencari cara untuk menaikkan Skala Kebutuhan Berprestasi.Caranya dengan melihat lingkungan
keluarga pada saat pembimbingan anak, yakni:
1. Pertama,
OrangTua hendaknya menentukan standard motivasi yang tinggi terhadap anak.
Misalnya ia akan menjadi pemain musik yang terkenal seperti John Mayer atau
pelawak terkenal seperti Sule.
2. Kedua,
memberikan dukungan terhadap kemampuan dan bakat anak. Jikalau anak mempunyai
bakat dibidang kesenian, seorang anak harus didukung. Jangan orangtua terlalu
menuntut/mengharapkan anak menjadi sesuai keinginan orangtua yang tidak sesuai
dengan bakatnya.
3. Ketiga,
OrangTua hendaknya tidak bersikap otoriter namun demokrasi partisipatif.
Seorang orangtua harus bertanya terlebih dahulu apa yang disukai dan digemari
oleh sang anak dan tidak bersikap otoriter. Sebab lingkungan yang dilalui oleh
si anak dan orangtua pasti lah berbeda, oleh karena itu sikap orangtua selalu
mensupport kemauan dan kegemaran anak asalkan dia konsisten lagi bertanggung
jawab terhadapa kegemaran yang digelutinya.
Kebijaksanaan
yang ditimbulkan dari hasil kajian ini. McClelland mengatakan bahwa Negara
Dunia Ketiga:
1. Seharusnya
mempunyai sekelompok Wiraswastawan yang memiliki kebutuhan tinggi untuk
berprestasi yang diharapkan mampu mengubah bantuan asing menjadi Investasi
Produktif.
2. Selain
itu, bahwa semakin tinggi interaksi Negara Dunia Ketiga dengan Negara Barat
dengan jalan pendidikan atau pengenalan budaya, maka akan semakin mempermudah
dan mempercepat modernisasi.
STUDI KASUS
Jember - Setelah lama mangkrak, tak lama lagi Bandar Udara
Notohadinegoro di Desa Wirowongso Kecamatan Ajung, Jember akan segera
beroperasi melayani penerbangan komersial rute Jember-Surabaya.
Untuk mendapatkan sertifikat kelayakan, kini Dinas Perhubungan Kabupaten Jember terus melakukan persiapan. Termasuk melengkapi alat navigasi dan menambah panjang.
"Rencananya Jumat besok, tim dari direktorat akan datang ke Jember mengecek persiapan di bandara. Termasuk diantaranya kelengkapan alat navigasi serta panjang runway," kata Kepala Dinas Perhubungan Jember Djuwarto kepada detiksurabaya.com Senin (7/1/2013).
Panjang runway yang semula hanya 1.200 meter, kini ditambah 200 meter menjadi 1.400 meter sebagai syarat utama kelayakan bandara dan standart runway untuk pesawat jenis atau 72 dan foker 50.
"Runway sudah kami tambah dan tak lama lagi sudah selesai," tambah Djuwarto.
Dengan penambahan panjang runway 200 meter, pesawat berkapsitas 46 dan 70 tempat duduk akan mudah landing maupun take off dari Bandara Notohadinegoro yang sebelumnya telah menelan biaya Rp 30 miliar dari APBD tahun 2003-2008.
Beberapa hari jelang kedatangan tim dari direktorat bandara, kini telah ada 3 maskapai penerbangan yang melirik untuk melayani penerbangan jember-.
Dari pantauan detiksurabaya.com, proses penambahan runway hingga saat ini masih terus dilakukan. Area di sekitar runway yang semula dipenuhi dengan rerumputan dan semak belukar kini sudah bersih. Bahkan petugas bandara mulai melarang warga sekitar melintas di runway untuk dijadikan jalur alternatif keluar dari perkampungan maupun mencari rumput untuk pakan ternak.
Untuk mendapatkan sertifikat kelayakan, kini Dinas Perhubungan Kabupaten Jember terus melakukan persiapan. Termasuk melengkapi alat navigasi dan menambah panjang.
"Rencananya Jumat besok, tim dari direktorat akan datang ke Jember mengecek persiapan di bandara. Termasuk diantaranya kelengkapan alat navigasi serta panjang runway," kata Kepala Dinas Perhubungan Jember Djuwarto kepada detiksurabaya.com Senin (7/1/2013).
Panjang runway yang semula hanya 1.200 meter, kini ditambah 200 meter menjadi 1.400 meter sebagai syarat utama kelayakan bandara dan standart runway untuk pesawat jenis atau 72 dan foker 50.
"Runway sudah kami tambah dan tak lama lagi sudah selesai," tambah Djuwarto.
Dengan penambahan panjang runway 200 meter, pesawat berkapsitas 46 dan 70 tempat duduk akan mudah landing maupun take off dari Bandara Notohadinegoro yang sebelumnya telah menelan biaya Rp 30 miliar dari APBD tahun 2003-2008.
Beberapa hari jelang kedatangan tim dari direktorat bandara, kini telah ada 3 maskapai penerbangan yang melirik untuk melayani penerbangan jember-.
Dari pantauan detiksurabaya.com, proses penambahan runway hingga saat ini masih terus dilakukan. Area di sekitar runway yang semula dipenuhi dengan rerumputan dan semak belukar kini sudah bersih. Bahkan petugas bandara mulai melarang warga sekitar melintas di runway untuk dijadikan jalur alternatif keluar dari perkampungan maupun mencari rumput untuk pakan ternak.
Jember - Dengan akan
dibukanya Bandara Notohadinegoro Jember sebagai bandara penerbangan komersial,
maka bandara ini akan menjadi bandaracitylink kedua
setelah bandara Abdurahman Saleh, Malang.
Namun sebagai bandara antar kota, Anda jangan membayangkan jika fasilitas atau bangunannya menyerupai Bandara Juanda, Surabaya. Yang pasti bandara yang mengabadikan Bupati Jember yang pertama sebagai namanya itu sangat jauh perbedaannya.
Bandara Notohadingeoro berada di Desa Wirowongso Kecamatan Ajung. Dari pusat kota Jember dibutuhkan waktu 15 - 20 menit dengan kendaraan pribadi. Untuk menuju bandara tersebut tidak ada kendaraan umum yang melayani trayek bandara.
Namun sebagai bandara antar kota, Anda jangan membayangkan jika fasilitas atau bangunannya menyerupai Bandara Juanda, Surabaya. Yang pasti bandara yang mengabadikan Bupati Jember yang pertama sebagai namanya itu sangat jauh perbedaannya.
Bandara Notohadingeoro berada di Desa Wirowongso Kecamatan Ajung. Dari pusat kota Jember dibutuhkan waktu 15 - 20 menit dengan kendaraan pribadi. Untuk menuju bandara tersebut tidak ada kendaraan umum yang melayani trayek bandara.
ANALISIS PEMBAHASAN
1. Mengetahui penyebab tidak
beroprasinya bandara Notohadinegoro di Jember.
Dalam
pemabahas ini dari nara isu yang tidak dapat di pertanggung jawabkan data
aslinya, menurut rumor yang beredar ketidak fungsian bandara tersebut di
karenakan ada pihak – pihak yang terkait mengenai pembangunan tersebut
bermasalah seperti sebelum penggarapan
proyek bandara tersebut untuk pembebasan lahan itu cukup meneggangkan. Ada
warga sekitar yang dipakasa secara intens untuk di bebaskan tanahnya untuk
pembuatan lapter tersebut. Hal ini yang menyebabkan kasus sosial atau masalah
sosial terjadi begitu structural. Hingga hal ini membuat permasalahan.
Menutut
artikel kedua dari SindoNews. Di jelaskan
selaian ada permasalah dengan masyarakat di sekitar bandara maka ada katan dengan penanaman illegal oleh
PTPN ajung . hal ini yang buat tidak oprasinya bandara notohadinegoro.
1. Peran pemerintahan dalam
menyikapi permasalahan bandara yang tidak beropreasi lagi
Wakil Ketua Komisi C DPRD Yudi Hartono mendesak pimpinan DPRD
untuk segera berkoordinasi dengan Bupati MZA Djalal mengenai kejelasan
operasional bandara tersebut. Hingga saat, bandara yang masih mangrak sekira
lima tahun lebih itu telah menelan dana dari APBD maupun
Sumber di atas di unggah dari situ
sindo. Pemerintah jember tetap mengupayakan agar proses lapter ini bisa
berfungsi lagi pernyataan di atas
tentunya kita dapat menentukan sikap dan hal ini membuat peran pemerintah
semakin kompleks.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jember, Mohammad Asir,
menegaskan bahwa kerja sama yang dijalin Pemerintah Kabupaten Jember dengan
pihak pengelola Pendidikan Penerbangan Juanda tidak . Terbukti dengan tidak adanya
sosialisasi pendaftaran siswa baru agar bersekolah di situ. "Pemerintah
Kabupaten Jember dengan pihak pengelola sekolah justru bersitegang soal pajak atau iklan sekolah dan tidak ada titik
temu,” tuturnya.
TESIS SEMENTARA
Dari
beberapa referensi diatas maka sudah namapak jelas pemabngunan bandara ini
berdampak sosial di siketarnya bahkan menjadi distras terhadap pemerintahan
dalam pandangan masyarakat. dan efek dari pembangunan secara administrasi yang
bermaslaah hingga pihak yang berwenang tidak mampu menganlisis dampak
lingkungan hingga bagaiaman kebutuhan tidak
maksimal dengan tuntas terkait pembangunan. Hingga yang tujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. untuk itu saya berusaha menjelaskan bagaiaman
landasan teorinya.\
PENJELASAN SECARA TEORITIK SOSILOGI PEMBANGUNAN
Pembangunan sosial melalui pendekatan
Bjorn Hettne
Pembangunan
didefinisikan sangat kontekstual dan harus merupakan konsep terbuka yang harus didefinisikan
terus menerus. Teori Pembangunan lebih
memperhatikan perubahan sosial dibandingkan disiplin ilmu sosial lainnya.
Artinya kebutuhan masyrakat dapat di analisis kebutuhanya maka pembangunan
harus bisa memnjawab kebutuhan masyarakat.
Kebutuhan masyarakat
Jika
di lihat dalam kebutuhan masayrakat, dalam indicator umum kebutuhan masayarakat
sangat beragam, mungkin lebih mudah dikelompokan dengan kebutuhan skunder dan
primer. Secara khusus di dalam kasus ini
tujuan pembangunan bandara bertujuan untuk memnuhi kebutuhan masyarakat dalam
kebutuhan primer yang dimana masayarakat membutuhkan mobilisasi, dalam memenuhi
kebutuhanya.
Karena
setiap wilayah memiliki kebutuhan sosial yang berbeda. oleh karena itu
Indonesia sebagai Negara yang berkembang maka indonesia secara politik
menggunakan otonomi daerah, artinya hal ini untuk menjawab kebutuhan seara
spesifik dan lebih otonom.
Mengukur
pembangunan
Pembangunan
yang tidak memperhatikan dampak lingkungan dapat membuat negara tsb menjadi
miskin krn kerusakan lingkungan, habisnya sumber alam, dsb. Sehingga
pembangunan tsb tidak berkelanjutan (tidak sustainable) Dikembangkan tolok
ukur SDA, seperti kerusakan SDA, polusi limbah industri dsb
Dalam
pembangunan ini harus mampu menunmbuhkan ekonomi dan dapat mengompres dampak
lingkungan yang negtaif. Dan SDA dan SDM menentukan kondisi sikap sosial
mengenai pembangunan. Oleh karena dalam pembahasan secara rinci sangat sulit
kita memparsialkan teori, hampir dari kasus di atas dapat di analaisis mengenai
budaya ekonmi politik. Ada beberapa pendekatan dalam kaus ini.
Alasan Mengapa Pembangunan dilaksanakan
Faktor Moderenisasi
Secara budaya
sosial masyarakat dalam hidupnya mengalami gesekan dan akhirnya menetukan
komunikasi. Oleh karena itu kebutuhan
masyarakat mengikuti proses dunia yang berkembang. Pola kebutuhn Kab. Jember
ini dalam tahuh – ketahun berbeda dalam memeuhinya. Pembangunan bandara
Notohadinegoro ini bertujuan untuk mengikuti kebutuhan moderensasi sosial di
masayarakat jember untuk memenuhi kebutuhan tranportasi. Karena jika tidak ada
sebab akibat maka pembangunan ini tiddak akan di lakasanakan. Selain itu ada
efek lebuh dalam pembangunan di moderensasi ini bandara secara langsng maupun
tidak langung dapat memenuhi laju income ekonomi.
Secara
Budaya ini dapat di jawab melalui proses peradaban manusia di muka bumi ini.
dalam kebutuhan sebelunya pada tahun 2007. Jawapos. Jember melakukan pondasi
ekonomi melalui sector industri mandiri. Hingga saat ini kebutuhanya ingin
menyamaratakan sesuai kota yang sudah maju. Harapan seprrti ini tentunya
dibutuhkan kebutuhan yang bersifat komersil. Kapitalis yang bertujuan untuk
menjawab krbutuhan kota yang sedang berkembang. Hingga alasan salah satunya
modrensasi pola hidup masatralat berubah maka bandara menjadi kebutuhan utama
dalam kondsis kebutuhan transportasi.
Menggunakan Teori Struktural
Secara umum
teori structuralfungsional adalah sistem yang saling berkaitan maka satu sama
lain slaing mempengaruhi. Langsung saja didalam pembangunan sosial kita bisa
menganalisis menggukan structural fungsional artinya di nagera Indonesia di
bagian manapun juga pasti ada partisipatif dalam pembangunan sosial. Hal ini
nantinya yang akan menjawab kebutuhanya,
Ada peran
pemerintah ada peran masayarakat ada peran swasta. Artinya peran – peran ini
yang akan membantu kerja sama salam pemabangunan. Hal ini mampu menjawab
bagaimana dalam stidy kasus dapat menjawab pembangunan yang maksimal. Mengapa
demikian jelas sekali, ketika teori dan pendekatan yang sudah saya jelaskan
dari prespektif sosilogi sampai dengan hal yang teknis ini hampir mampu
menjawab kadar negative yang terjadi namun kita jagan lupa dalam pemangunan sosial
membutuhkan kerja sama yang lebih. Banyak elmenn yang terlibat hal ini sebgai
kontrok secara maksimal. Alasan ini sangat kuat dalam pembanguan soisal di
jember mampu menjawab kebutuha masayarakat sekitar.
KESIMPULAN
Sosilogi
pembangunan adalah kebutuhan manusia dalma memnuhi satus sosialnya, dan
pemabngunan adalah berusaha menjadikan seuati yang lebih baik. Study kasus yang
ada di kab. Jember adalah mencoba memberikan pelayanan sosial secara material
untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. hal ini tidak terlepas dari beberapa hal
yang secara budaya, politik dan ekonomi yang sampai saat ini dalam perjalanan
perkembanganya.
Landasan
teori yang saya gunakan memang tidak konsisten oleh karena itu pembahasan
pembangunan ini banyak pendekatan yang dilakukan untuk melihat berbagi aspek
pandangan penuh dalam menganalisis pembangunan. Jelas sekali dalam pembanguna
sosial haarus dapat memebrikan kebutuhns secra penuh di dalam masayrakat. Yang
perlu diperhatikan adalah struktutral masyarakat. keterlibatan masayarrakat
dalam pembangunan sosial fungsinya adalah sebagai kontrol.
DAFTAR PUSTAKA