Selasa, 08 September 2015

PEMBANGUNAN BANDARA NOTHOHADINEGORO DI JEMBER DALAM ANALISIS PENDEKATAN TEORI PEMABNGUNAN

TUGAS
MAKALAH SOSIOLOGI PEMBANGUNAN
“ PEMBANGUNAN BANDARA NOTHOHADINEGORO DI JEMBER DALAM ANALISIS PENDEKATAN TEORI PEMABNGUNAN





OLEH :
WIBI MURDI ASTO BANGUN
NIM : 100910301009


ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNEVERSITAS JEMBER
2014



LATAR BELALAKANG
            Pembangunan sosial di Indonesia masih tahab perbaikan . dengan pembangunan sebuah wilayah dapat berkembang dan memenuhi kebutuhan sosial. Dalam analisis ini kita di tuntut untuk mampu mengembangkan pola berfikr kita dalam kasus pembangunan sosial. Karena ilmu kesejahteraan sosial juga tidak dipungkiri ialah membahas tentang yang satu ini. Indonesia sebagai Negara yang berkembang, bicara pembangunan sangat dibahas tuntas dari berbagai aspek  didalamnya yaitu, sosial ekonomi maupun politik.  Tidak banyak juga pembangunan di Indonesia yang mengalami disfungsi atau tidak berfungsi, hal ini disebabkan karena kurangny analisis yang mendalam.
            Penjelaan ini mengarah pada pembangunan yang berfungsi secara langsung di masyarakat, namun memang kali ini saya cenderung kepada kasus analisis pembanguna yang ada dijember. Jember adalah kota dibagian timur pulau jawa tepatnya di Kab, Jember propinsi jawa timur. Pembangunan yang dilakukan pemerintahan jember mengenai LAPTER (landasan pacu terbang) yang terletak di desa Kawang rejo Kec. Tempurejo. Pada awalnya memang menjadi harapan masyarakat jember namun dalam kurun waktu kurang lebih selama berproses di tengah jalan mendapatkan masalah . masalah ini yang membawa pembangunan sosial yang berupa transportasi masa yang tujuanya adalah untuk mempermudah mobilisasi  masa dalam mobilititas masyarakat Jember. Untuk itu saya mencoba membahas secara kritis mengapa hal ini bisa terjadi dan beberapa analisis yang nantinya menguak kasus ini dalam studi kasus pembangunan sosial.
            Notohadinegoro ini di bangun di kec. Ajung dan ini menarik di bahas dalam proses analisi pemabnguna sosial. dan analisis ini berusaha mengungkap begaimana kebutiuhan masayarakat dengan melauai dipendesnsi pola hidup sosial di Jember akibat kemajuan jaman dan dalam kebutuhan masyarkat juga di tentukan dalam kondisi sosial yang berkembanng.
Rumusan masalah
  • Mengetahui penyebab tidak beroprasinya bandara Notohadinegoro di Jember
  • Peran pemerintahan dalam menyikapi permasalahan bandara yang tidak beropreasi lagi
  • Permasalahan – permasalahan proses pembangunan bandara Notohadinegoro.
Tujuan dan manfaat
1.  mengetahui sejauh mana fungsi bangdara
2.  mengetahui pendekatan – pendekatan teori dalam pemabngunan
3.  memberikan soluso terkait study kasus ini


BAB 2
PEMBAHASAN

            Secara umum pembangunan sosial berati proses sesuatu yang ada menjadi lebih baik atau sesuatu yang belum ada menjadi ada. Hal ini dapat dijabarkan melalaui beberepa teori sosial salah satunya adalah“ Pengertian pembangunan harus dilihat secara dinamis dan bukan dilihat sebagai konsep statis. Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha tanpa akhir” dari penjelasan ini kita dapat membayangkan, dalam sebuah wilayah baik tataran paling bawah samapai atas pemerintah tidak henti – hentiya membahas pembangunan di wilayahnya, hal ini dikarenakan kebutuhan manusia yang semakin kompleks. Untuk memenuhi kebutuhan ini pelaku kebijakan dituntut untuk mampu dalam memenuhi kebutuhan sosial di dalamnya. Maka tidak bnayak pembangunan dilakukan dengan berbagai elemen dan berbagai sarana baik secara politik maupun ekonmi dan sosial.
            Penjelasan kedua adalah pemabnguna sosial adalah Sosiologi pembangunan berusaha untuk menjelaskan berbagai dampak baik positif maupun negatif dari pembangunan terhadap sosial budaya masyarakat. pembangunan sosial tidak hanya berupa material atau fisik semata. Bisa juga berupa tindakan sosial budaya dimana di dalam sistem masyarakat dapat terdapat kemajemukan yang komplek. Hingga terjadi konflik atau kesenjangan sosial yang begitu ragam bisa dilihat dari keturunan tikat klas dan budaya.
            Menurut Mansour Faqih (2008), sebelum munculnya kapitalisme dengan bungkusnya yang baru yakni neo-liberalisme, Presiden  Harry S. Trumann memperkenalkan istilah pembangunan atau developmentalisme ketika presiden Amerika ini menerapkan kebijakan politik luar negerinya tahun 1949. Developmentalisme dijadikan sebagai alat untuk membendung laju sosialisme, di samping itu developmentalisme juga merupakan siasat baru untuk mengganti format kolonial yang baru runtuh dan lahir sebagai kepanjangan tangan dari kapitalisme itu sendiri. Lalu ahli ilmu sosial Amerika menyarankan untuk melakukan penaklukan ideologi dan teoretis  terhadap negara-negara Dunia Ketiga. Sejak saat itulah para ilmuan sosial sangat produktif sehingga berhasil menciptakan teori developmentalismdan modernisasi.

McClelland: Motivasi Berprestasi

Bagi dia, yang bertanggung jawab atas proses modernisasi Negara-negara Dunia Ketiga ialah kaum wiraswastawan domestik. Bukan para politisi atau penasehat ahli, karena kaum wiraswastawan mempunyai semangat dan sifat berdagang tinggi – bekerja dengan tekun dan memperbaiki kesalahan agar lebih baik dikemudian. Oleh karena itu, para investor jangan hanya menanamkan modalnya dari segi ekonomi. Melainkan melakukan investasi pada pengembangan Sumber Daya Manusia.
Motivasi berprestasi menurut McClelland adalah keinginan yang kuat untuk mencapai prestasi gemilang yang dikerjakannya melalui penampilan kerja yang baik, dengan selalu berpikir dan berusaha untuk menemukan cara-cara baru untuk memperbaiki kualitas kerja yang dicapainya. Inilah yang sesungguhnya ingin dicapai oleh kaum wiraswastawan. Sebagai contoh: Jika seseorang menghabiskan waktu hidupnya untuk bersenang-senang; pesta, tidur, jalan-jalan – maka motivasi berprestasinya rendah. Sebaliknya, jika seseorang memikirkan bagaimana nantinya kehidupan ini akan menjadi lebih baik lagi, dengan cara melaksanakan tugasnya maka motivasi berprestasinya tinggi.
Pertanyaan tertulis bukan metode bagus untuk mengukur motivasi berprestasi, karena seseorang akan berbohong untuk itu. Oleh karenanya, McClelland mengukurnya denganMetode Proyeksi. Metode proyeksi ini menunjukkan suatu gambar dari pokok penelitiannya kepada masing-masing orang untuk menulis cerita dari gambar yang mereka lihat.
Dari cerita tersebut, dapat diketahui motivasi masing-masing individu. Misalnya dalam buku ini, digambarkan seorang laki-laki yang menjulurkan kakinya ke atas meja kerja lalu melihat sebuah poto dinding dihadapannya. Salah satu responden menjawab bahwa ia sedang melamun, lalu memikirkan masa liburannya bersama keluarga untuk menghabiskan waktunya bersenang-senang. Responden kedua menjawab bahwa seorang Direktur sedang memikirkan bagaimana membangun perusahaannya agar menang tender. Dapat disimpulkan, responden kedua memiliki motivasi berprestasi tinggi.
Motivasi berprestasi tingkat individu dapat diukur melalui Metode Proyeksi. Lalu bagaimana mengukur Motivasi Berprestasi suatu Negara? McClelland menggunakan alat untuk mengukur berskala nasional ini dengan mengumpulkan literatur populer; nyanyian rakyat, buku komik, puisi, drama, dan cerita anak-anak.
Sebagai contoh, literatur populer yang ada di Indonesia menceritakan; “Si Kancil Anak Nakal” menceritakan tentang kancil yang suka mencuri ketimun, mengindikasikan bahwa setiap pencuri jangan diberi ampun; “Malin Kundang” lain halnya dengan cerita ini, cerita Malin menceritakan seoarang anak durhaka kepada orangtua. Setelah itu, sang ibu mengutuk si Malin yang langsung berubah menjadi batu. Pesan moral yang beredar di masyarakat agar seorang anak tidak durhaka kepada orang tua, karena ketika ia durhaka akan berubah menjadi batu seperti Malin. Cerita ini memang secara terbuka memang bagus, agar anak Indonesia tidak durhaka terhadap ibunya. Tetapi secara implisit/tersembunyi cerita ini merupakan kekerasasan simbolik dari suara si Malin yang keras terhadap ibunya. Cerita ini tak lebih dari sekadar cerita sampah yang dimulai dari kekerasan dahulu, lalu tiada sadar menjadi batu akibat ucapan ibunya sendiri. Seharusnya cerita Indonesia menceritakan kebagusan di awal dan kebahagiaan serta surga diakhirnya; seperti seorang anak yang berbakti kepada kedua orangtua, setelah ia besar tidak durhaka kepada keduanya.
Lalu cerita asing masuk ke Indonesia; Cinderella, Beauty and The Beast, Putri Salju, Abu Nawas, Aladin, kesemua cerita tersebut hanya terdapat dua tokoh utama – antara sang pangeran dan permaisuri.
Alur ceritanya permaisuri membutuhkan pertolongan atau sebaliknya pangeran menyelamatkan. Menandakan bahwa setiap orang di Indonesia hanyalah terdiri dari sepasang pasangan yang menyelamatkan dan mesti berpacaran karena mengikuti dua tokoh utama yang mereka lihat di tv, yaitu sang pangeran dan permaisuri.
Persaingan yang memperebutkan permaisuri terjadi antara pangeran dan lawan-lawannya. Mengindikasikan terjadinya perkelahian antar pelajar sekolah, akibat persaingan memperebutkan kekasih sesuai dengan cerita dongeng di permaisuri. Tiada literatur populer di Indonesia yang menceritakan demokrasi partisipatif, kerja sama, keterpaduan, sehingga tidak adanya kesadaran kritis dalam berpikir.
Dalam hal ini, McClelland menganggap bahwa cerita-cerita rakyat populer merupakan refleksi dari pola pikir masyarakat dalam Negara tersebut, dan jika sekiranya tidak berarti demikian maka cerita-cerita rakyat tersebut tidak akan menjadi cerita rakyat populer.
Selanjutnya, setelah McClelland mengukur kebutuhan suatu Negara berskala Nasional. Ia melihat sejauhmana kebutuhan berprestasi ini berkaitan dengan pembangunan ekonomi nasional.
McClelland mengukurnya dengan konsumsi tenaga listrik di suatu Negara. Dari hasil penelitian antar Negara, McClelland mengatakan bahwa semakin tinggi konsumsi tenaga listrik suatu Negara akan memiliki derajat yang tinggi pula dalam pembangunan ekonomi.
Terakhir, McClelland mencari cara untuk menaikkan Skala Kebutuhan Berprestasi.Caranya dengan melihat lingkungan keluarga pada saat pembimbingan anak, yakni:
1.      Pertama, OrangTua hendaknya menentukan standard motivasi yang tinggi terhadap anak. Misalnya ia akan menjadi pemain musik yang terkenal seperti John Mayer atau pelawak terkenal seperti Sule.
2.      Kedua, memberikan dukungan terhadap kemampuan dan bakat anak. Jikalau anak mempunyai bakat dibidang kesenian, seorang anak harus didukung. Jangan orangtua terlalu menuntut/mengharapkan anak menjadi sesuai keinginan orangtua yang tidak sesuai dengan bakatnya.
3.      Ketiga, OrangTua hendaknya tidak bersikap otoriter namun demokrasi partisipatif. Seorang orangtua harus bertanya terlebih dahulu apa yang disukai dan digemari oleh sang anak dan tidak bersikap otoriter. Sebab lingkungan yang dilalui oleh si anak dan orangtua pasti lah berbeda, oleh karena itu sikap orangtua selalu mensupport kemauan dan kegemaran anak asalkan dia konsisten lagi bertanggung jawab terhadapa kegemaran yang digelutinya.

Kebijaksanaan yang ditimbulkan dari hasil kajian ini. McClelland mengatakan bahwa Negara Dunia Ketiga:
1.      Seharusnya mempunyai sekelompok Wiraswastawan yang memiliki kebutuhan tinggi untuk berprestasi yang diharapkan mampu mengubah bantuan asing menjadi Investasi Produktif.
2.      Selain itu, bahwa semakin tinggi interaksi Negara Dunia Ketiga dengan Negara Barat dengan jalan pendidikan atau pengenalan budaya, maka akan semakin mempermudah dan mempercepat modernisasi.


STUDI KASUS
Jember - Setelah lama mangkrak, tak lama lagi Bandar Udara Notohadinegoro di Desa Wirowongso Kecamatan Ajung, Jember akan segera beroperasi melayani penerbangan komersial rute Jember-Surabaya. 

Untuk mendapatkan sertifikat kelayakan, kini Dinas Perhubungan Kabupaten Jember terus melakukan persiapan. Termasuk melengkapi alat navigasi dan menambah panjang.

"Rencananya Jumat besok, tim dari direktorat akan datang ke Jember mengecek persiapan di bandara. Termasuk diantaranya kelengkapan alat navigasi serta panjang runway," kata Kepala Dinas Perhubungan Jember Djuwarto kepada detiksurabaya.com Senin (7/1/2013).

Panjang runway yang semula hanya 1.200 meter, kini ditambah 200 meter menjadi 1.400 meter sebagai syarat utama kelayakan bandara dan standart runway untuk pesawat jenis atau 72 dan foker 50. 

"Runway sudah kami tambah dan tak lama lagi sudah selesai," tambah Djuwarto.

Dengan penambahan panjang runway 200 meter, pesawat berkapsitas 46 dan 70 tempat duduk akan mudah landing maupun take off dari Bandara Notohadinegoro yang sebelumnya telah menelan biaya Rp 30 miliar dari APBD tahun 2003-2008.

Beberapa hari jelang kedatangan tim dari direktorat bandara, kini telah ada 3 maskapai penerbangan yang melirik untuk melayani penerbangan jember-.

Dari pantauan detiksurabaya.com, proses penambahan runway hingga saat ini masih terus dilakukan. Area di sekitar runway yang semula dipenuhi dengan rerumputan dan semak belukar kini sudah bersih. Bahkan petugas bandara mulai melarang warga sekitar melintas di runway untuk dijadikan jalur alternatif keluar dari perkampungan maupun mencari rumput untuk pakan ternak.
Jember - Dengan akan dibukanya Bandara Notohadinegoro Jember sebagai bandara penerbangan komersial, maka bandara ini akan menjadi bandaracitylink kedua setelah bandara Abdurahman Saleh, Malang.

Namun sebagai bandara antar kota, Anda jangan membayangkan jika fasilitas atau bangunannya menyerupai Bandara Juanda, Surabaya. Yang pasti bandara yang mengabadikan Bupati Jember yang pertama sebagai namanya itu sangat jauh perbedaannya.

Bandara Notohadingeoro berada di Desa Wirowongso Kecamatan Ajung. Dari pusat kota Jember dibutuhkan waktu 15 - 20 menit dengan kendaraan pribadi. Untuk menuju bandara tersebut tidak ada kendaraan umum yang melayani trayek bandara.


ANALISIS PEMBAHASAN
1. Mengetahui penyebab tidak beroprasinya bandara Notohadinegoro di Jember.
            Dalam pemabahas ini dari nara isu yang tidak dapat di pertanggung jawabkan data aslinya, menurut rumor yang beredar ketidak fungsian bandara tersebut di karenakan ada pihak – pihak yang terkait mengenai pembangunan tersebut bermasalah seperti  sebelum penggarapan proyek bandara tersebut untuk pembebasan lahan itu cukup meneggangkan. Ada warga sekitar yang dipakasa secara intens untuk di bebaskan tanahnya untuk pembuatan lapter tersebut. Hal ini yang menyebabkan kasus sosial atau masalah sosial terjadi begitu structural. Hingga hal ini membuat  permasalahan.
            Menutut artikel kedua dari SindoNews.  Di jelaskan selaian ada permasalah dengan masyarakat di sekitar bandara  maka ada katan dengan penanaman illegal oleh PTPN ajung . hal ini yang buat tidak oprasinya  bandara notohadinegoro.
1. Peran pemerintahan dalam menyikapi permasalahan bandara yang tidak beropreasi lagi
Wakil Ketua Komisi C DPRD Yudi Hartono mendesak pimpinan DPRD untuk segera berkoordinasi dengan Bupati MZA Djalal mengenai kejelasan operasional bandara tersebut. Hingga saat, bandara yang masih mangrak sekira lima tahun lebih itu telah menelan dana dari APBD maupun
            Sumber di atas di unggah dari situ sindo. Pemerintah jember tetap mengupayakan agar proses lapter ini bisa berfungsi lagi  pernyataan di atas tentunya kita dapat menentukan sikap dan hal ini membuat peran pemerintah semakin kompleks.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jember, Mohammad Asir, menegaskan bahwa kerja sama yang dijalin Pemerintah Kabupaten Jember dengan pihak pengelola Pendidikan Penerbangan Juanda tidak . Terbukti dengan tidak adanya sosialisasi pendaftaran siswa baru agar bersekolah di situ. "Pemerintah Kabupaten Jember dengan pihak pengelola sekolah justru bersitegang soal pajak atau iklan sekolah dan tidak ada titik temu,” tuturnya.
TESIS SEMENTARA
            Dari beberapa referensi diatas maka sudah namapak jelas pemabngunan bandara ini berdampak sosial di siketarnya bahkan menjadi distras terhadap pemerintahan dalam pandangan masyarakat. dan efek dari pembangunan secara administrasi yang bermaslaah hingga pihak yang berwenang tidak mampu menganlisis dampak lingkungan hingga bagaiaman kebutuhan tidak  maksimal dengan tuntas terkait pembangunan. Hingga yang tujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. untuk itu saya berusaha menjelaskan bagaiaman landasan teorinya.\
PENJELASAN SECARA TEORITIK SOSILOGI PEMBANGUNAN
Pembangunan sosial melalui pendekatan
Bjorn Hettne
Pembangunan didefinisikan sangat kontekstual dan harus merupakan konsep terbuka yang harus didefinisikan terus menerus. Teori Pembangunan  lebih memperhatikan perubahan sosial dibandingkan disiplin ilmu sosial lainnya. Artinya kebutuhan masyrakat dapat di analisis kebutuhanya maka pembangunan harus bisa memnjawab kebutuhan masyarakat.

Kebutuhan masyarakat
            Jika di lihat dalam kebutuhan masayrakat, dalam indicator umum kebutuhan masayarakat sangat beragam, mungkin lebih mudah dikelompokan dengan kebutuhan skunder dan primer.  Secara khusus di dalam kasus ini tujuan pembangunan bandara bertujuan untuk memnuhi kebutuhan masyarakat dalam kebutuhan primer yang dimana masayarakat membutuhkan mobilisasi, dalam memenuhi kebutuhanya.
            Karena setiap wilayah memiliki kebutuhan sosial yang berbeda. oleh karena itu Indonesia sebagai Negara yang berkembang maka indonesia secara politik menggunakan otonomi daerah, artinya hal ini untuk menjawab kebutuhan seara spesifik dan lebih otonom.

Mengukur pembangunan
Pembangunan yang tidak memperhatikan dampak lingkungan dapat membuat negara tsb menjadi miskin krn kerusakan lingkungan, habisnya sumber alam, dsb. Sehingga pembangunan tsb tidak berkelanjutan (tidak sustainable) Dikembangkan tolok ukur SDA, seperti kerusakan SDA, polusi limbah industri dsb
            Dalam pembangunan ini harus mampu menunmbuhkan ekonomi dan dapat mengompres dampak lingkungan yang negtaif. Dan SDA dan SDM menentukan kondisi sikap sosial mengenai pembangunan. Oleh karena dalam pembahasan secara rinci sangat sulit kita memparsialkan teori, hampir dari kasus di atas dapat di analaisis mengenai budaya ekonmi politik. Ada beberapa pendekatan dalam kaus ini.
Alasan Mengapa Pembangunan dilaksanakan
Faktor Moderenisasi
            Secara budaya sosial masyarakat dalam hidupnya mengalami gesekan dan akhirnya menetukan komunikasi. Oleh karena itu  kebutuhan masyarakat mengikuti proses dunia yang berkembang. Pola kebutuhn Kab. Jember ini dalam tahuh – ketahun berbeda dalam memeuhinya. Pembangunan bandara Notohadinegoro ini bertujuan untuk mengikuti kebutuhan moderensasi sosial di masayarakat jember untuk memenuhi kebutuhan tranportasi. Karena jika tidak ada sebab akibat maka pembangunan ini tiddak akan di lakasanakan. Selain itu ada efek lebuh dalam pembangunan di moderensasi ini bandara secara langsng maupun tidak langung dapat memenuhi laju income ekonomi.
            Secara Budaya ini dapat di jawab melalui proses peradaban manusia di muka bumi ini. dalam kebutuhan sebelunya pada tahun 2007. Jawapos. Jember melakukan pondasi ekonomi melalui sector industri mandiri. Hingga saat ini kebutuhanya ingin menyamaratakan sesuai kota yang sudah maju. Harapan seprrti ini tentunya dibutuhkan kebutuhan yang bersifat komersil. Kapitalis yang bertujuan untuk menjawab krbutuhan kota yang sedang berkembang. Hingga alasan salah satunya modrensasi pola hidup masatralat berubah maka bandara menjadi kebutuhan utama dalam kondsis kebutuhan transportasi.
Menggunakan Teori Struktural
            Secara umum teori structuralfungsional adalah sistem yang saling berkaitan maka satu sama lain slaing mempengaruhi. Langsung saja didalam pembangunan sosial kita bisa menganalisis menggukan structural fungsional artinya di nagera Indonesia di bagian manapun juga pasti ada partisipatif dalam pembangunan sosial. Hal ini nantinya yang akan menjawab kebutuhanya,
            Ada peran pemerintah ada peran masayarakat ada peran swasta. Artinya peran – peran ini yang akan membantu kerja sama salam pemabangunan. Hal ini mampu menjawab bagaimana dalam stidy kasus dapat menjawab pembangunan yang maksimal. Mengapa demikian jelas sekali, ketika teori dan pendekatan yang sudah saya jelaskan dari prespektif sosilogi sampai dengan hal yang teknis ini hampir mampu menjawab kadar negative yang terjadi namun kita jagan lupa dalam pemangunan sosial membutuhkan kerja sama yang lebih. Banyak elmenn yang terlibat hal ini sebgai kontrok secara maksimal. Alasan ini sangat kuat dalam pembanguan soisal di jember mampu menjawab kebutuha masayarakat sekitar.
KESIMPULAN
            Sosilogi pembangunan adalah kebutuhan manusia dalma memnuhi satus sosialnya, dan pemabngunan adalah berusaha menjadikan seuati yang lebih baik. Study kasus yang ada di kab. Jember adalah mencoba memberikan pelayanan sosial secara material untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. hal ini tidak terlepas dari beberapa hal yang secara budaya, politik dan ekonomi yang sampai saat ini dalam perjalanan perkembanganya.
            Landasan teori yang saya gunakan memang tidak konsisten oleh karena itu pembahasan pembangunan ini banyak pendekatan yang dilakukan untuk melihat berbagi aspek pandangan penuh dalam menganalisis pembangunan. Jelas sekali dalam pembanguna sosial haarus dapat memebrikan kebutuhns secra penuh di dalam masayrakat. Yang perlu diperhatikan adalah struktutral masyarakat. keterlibatan masayarrakat dalam pembangunan sosial fungsinya adalah sebagai kontrol.





DAFTAR PUSTAKA


            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar