Selasa, 29 April 2014

IDENTITAS INDONESIA



PENDAHULUAN
Identitas berarti ciri-ciri, sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan suatu keunikan serta membedakannya dari hal-hal lain. Identitas nasional merupakan ciri khas dari sebuah negara. Nasional berasal dari kata “nation” yang berarti bangsa, menunjukkan kesatuan komunitas sosiokultural tertentu yang memiliki semangat, cita-cita, tujuan, serta ideology besama. Identitas Nasional Indonesia adalah cirri-ciri atau sifat sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain di dunia.

B.     Rumusan Masalah

1.      Perbedaan suku, agama, dan budaya bisakah dijadikan alat pemersatu bangsa Indonesia? Bagimana caranya?
2.      Bagaimana mengembangkan identitas manusia Indonesia bisa menjadi pemersatu Nasionalisme Indonesia?
3.      Mengapa pengembangan kebudayaan dikatakan bisa untuk membina dan mengembangankan Identitas Nasional?

C.     Tujuam Penulisan

1.      Mengetahui cara perbedaan suku, agama dan budaya dapat dijadikan alat pemersatu bangsa.
2.      Mengetahui bahwa identitas manusia bisa dijadikan pemersatu nasionalisme.
3.      Mengetahui bahwa pengembangan budaya dapat untuk membina dan mengembangkan identitas nasional.



PEMBAHASAN
Pengertian Identitas Nasional
Secara etimologi, kata identitas berasal dari kata Identity (Bhs. Inggris), yang berarti cirri-ciri, tanda-tanda atau jati diri yang melekat pada diri seseorang sebagai pembeda dengan orang lain. Dalam termantropologi, identitas adalah sifat yang khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi, golongan sendiri, kelompok sendiri, komunitas sendiri, atau Negara sendiri. Mengacu pada pengertian tersebut, maka pada dasarnya identitas tidak terbatas pada individu semata tetapi berlaku pula pada suatu kelompok.
Adapun kata nasional, berasal dari kata nation (Bhs. Inggris), merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik maupun budaya, agama, dan bahasa maupun non fisik seperti budaya, agama, dan bahasa maupun non fisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan. Himpunana kelompok-kelompok inilah yang kemudian disebut dengan istilah identitas bangsa atau identitas nasional yan pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok (collective action) yang diwujudkan dalam bentuk organisasi atau pergerakan-pergerakan yang diberi atribut-atribut nasional. Kata nasional sendiri tidak bisa dipisahkan dari kemunculan konsep nasionalisme yaitu suatu paham mengenai kebangsaan.
Banyak kalangan berpendapat bahwa gelombang demokratisasi dapat menjadi ancaman seriusbagi identitas suatu bangsa termasuk Indonesia. Dewasa ini, hampir tidak satu bangsapun di dunia bisa terhindar dari gelombang besar demokratisasi. Gelombang demokrasi yang ditopang oleh kepesatanteknologi informasi telah menjadikan dunia seperti perkampuangan global (global village) tanpa sekat pemisah. Lalu dimanakah identitas lokal berada dan bagaimana sebaliknya suatu bangsa menjadi bagian dari proses demokrasi global tanpa harus kehilangan identitas nasionalnya.

1.      Perbedaan suku dan perbedaan budaya  merupakan identitas sosiokultural Indonesia, perbedaan agama merupakan identitas religious Indonesia. Perbedaan-perbedaan ini merupakan suatu identitas bangsa Indonesia. Identitas bangsa Indonesia bersifat pluralistic (keanekaragaman) baik sosiokultural atau religious. Sedangkan identitas fundamentalnya (ideal) adalah Pancasila, identitas instrument adalah UUD 1945, lambang Negara, Bahasa Indonesia, identitas alamiahnya adalah Negara kepulauan. Berbagai perbedaan di Indonesia merupakan suatu identitas bagi Indonesia, identitas adalah ciri-ciri khusus atau sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan suatu keunikan serta membedakan dengan hal yang lainnya. Perbedaan yang ada di Negara Indonesia merupakan suatu keunikan atau ciri (asset bangsa) yang di miliki Negara indonesia yang membedakan Negara Indonesia dengan Negara lain. Dengan adanya berbagai perbedaan dapat menimbulkan persatuaan dan juga perceraian. Persatuan terjalin jika dalam perbedaan tersebut saling melengkapi, menghargai, saling mengisi, tidak berdiri sendiri (saling menyesuaikan) dan memiliki keinginan yang sama (cita-cita) untuk bersatu, menyingkirkan segala egoism mereka untuk mewujudkan kepentingan bersama. Perbedaan dijadikan suatu keunikan dalam suatu bangsa sehingga tampak berbeda dengan bangsa yang lain.
Jadi, perbedaan dalam berbangsa dapat digunakan sebagai alat pemersatu bangsa sebagai identitas atau ciri bangsa tersebut sehingga berbeda dengan bengsa lain. Caranya dengan mementingkan dahulu kepentingan bersama yaitu cita-cita yang diharapkan oleh semua perbedaan yang ada, saling menghargai, melengkapi, mengisi dan menunda kepentingan masing-masing kelompok.

2.      Manusia merupakan makhluk yang multidimensional, paradoksal (pertentangan), dan monopluralistic (bhineka tunggal ika). Keadaan tersebut akan mempengaruhi eksistensinya. Selain itu, dipengaruhi juga oleh nilai yang dianutnya atau pedoman hidupnya. Pada akhirnya penentuan identitas manusia baik secara individu atau kolektif adalah perpaduan antara keunikan yang ada. Nasionalisme Indonesia merupakan situasi kejiwaan dimana kesetiaan seseorang secara total diabdikan secara langsung kepada Negara. Nasionalisme yang efektif dapat digunakan sebagai alat pemersatu bangsa karena dapat merebut kemerdekaan dari kolonilisme belanda. Menurut Soekarno, nasionalisme bukan berwatak chauvinism (berlebihan), tapi toleransi.
Identitas manusia yang dipengaruhi perpaduan antara keunikan yang ada tentu dapat dikembangkan dengan menambah keunikan-keunikan baru sebagai identitasnya. Dengan banyaknya keunikan maka akan menjadi asset berharga bangsa dan akan menumbuhkan jiwa nasionalisme, menyerahkan seluruh jiwa raga untuk negaranya sehingga setiap manusia akan mempertahankan negaranya dari hal apapun. Dengan sifat manusia yang multidimensional, paradoksal, dan monopluralistik juga akan menambah tingkat kecintaannya mengabdi pada Negara.

3.      Kebudayaan nasional adalah buah usaha budi rakyat Indonesia, kebudayaan lama dan asli daerah, kebudayaan yang bertumpu pada ciptaan-ciptaan baru. Karakteristik identitas nasional pada hakekatnya dari infestasi nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan suatu bangsa dengan ciri khas suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupannya. Hakikat identitas nasional Indonesia adalah pancasila, aktualisasinya adalah penbukaan UUD, system pemerintahan, nilai, etika, moral, tradisi, mitos. Ideology ini secara normative diterapkan dalam pergaulan. Nilai budaya tercermin dalam identitas nasional bukan barang jadi yang sudah selesai dalam pembekuan dan dogmatis karena terus berkembang sesuai dengan kemajuan.  Menciptakan budaya baru berarti mengembangkan kebudayaan dan berarti juga merupakan suatu usaha untuk mengembangkan identitas nasional. Dengan perkembangan budaya akan tercipta berbagai macam perbedaan budaya dengan budaya sebelumnya sehingga nilai yang dianut juga berbeda. Nilai ini disatupadukan dan diselaraskan dengan pancasila sehingga menjadi suatu identitas bangsa.
Pengembangan kebudayaan dikatakan bisa untuk membina dan mengembangankan Identitas Nasional karena identitas nasional dipengaruhi (dibina) oleh nilai budaya yang ada sehingga dengan mengembangkan budaya berarti  mengembangkan nilai budaya sehingga mengembangkan identitas nasional.
Hakikat dan Dimensi Identitas Nasional
Identitas adalah ungkapan nilai-nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan membedakan dengan bangsa yang lain. Kekhasan yang melekat pada sebuah bangsa yang dikaitkan dengan sebutan “identitas nasional”. Namun demikian, proses pembentukan identitas nasional bukan sesuatu yang sudah selesai, tetapi suatu yang terus berkembang dan kontekstual mengikuti perkembangan zaman. Sifat identitas nasional yang relatif dan kontekstual mengharuskan setiap bangsa untuk selalu menyegarkan pemahaman dan pemaknaan terhadap jati dirinya. Pertanyaan reflektif seyogianya di tujukan kepada identitas-identitas khas yang salama ini melekat kepada bangsa Indonesia.
Pertanyaan kritis terhadap identitas nasional, seperti betulkah kita bangsa yang ramah atau benarkah kita bangsa yang santun dan agamis, perlu terus di lakukan dalam rangka menggali, menemukan identitas nasional Indonesia, dan bahkan menciptakan identitas baru Indonesia yang demokratis, toleran, dan anti kekerasan. Secara umum beberapa unsur yang terkandung dalam identitas nasional antara lain:

1.                  Pola prilaku
Adalah gambaran pola prilaku yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari, misalnya adat istiadat, budaya dan kebiasaan, ramah tamah, hormat kepada orang tua, dan gotong royong merupakan salah satu identitas nasional yang bersumber dari adat istiadat.
2.                  Lambang-lambang
Adalah sesuatu yang menggambarkan tujuan dan fungsi negara. Lambang-lambang ini biasanya dinyatakan dalam Undang-Undang, misalnya bendera, bahasa dan lagu kebangsaan.
3.                  Alat-alat perlengkapan
Adalah sejumlah perangkat atau alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang berupa bangunan, peralatan dan teknologi, misalnya candi, masjid, gereja, pakaian adat, teknologi bercocok tanam, dan teknologi seperti kapal laut, pesawat terbang, dan lainnya.
4.                  Tujuan yang ingin dicapai
Yang bersumber dari tujuan yang bersifat dinamis dan tidak tetap, seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu. Sebagai sebuah bangsa yang mendiami sebuah negaraa, tujuan bersama bangsa Indonesia telah tertuang dalam pembukaan UUD 1945, yakni keceerdadasan dan kesejahteraan bersma bangsa Indonesia.

Unsur-unsur Pembentukan Identitas Nasional
Salah satu identitas bangsa Indonesia adalah dikenal sebagai sebuah bangsa yang majemuk. Kemajemukan Indonesia dapat dilihat dari sisi sejarah, kebudayaan, suku bangsa, agama dan bahasa.
1.                  Sejarah
Menurut catatan sejarah, sebelum menjadi negara, bangsa Indonesia pernah mengalami masa kejayaan yang gemilang. Dua kerajaan Nusantara, Majapahit dan Sriwijaya misalnya, dikenal sebagai pusat kerajaan Nusantara yang pengaruhnya menembus batas-batas teritorial di mana dua kerajaan itu berdiri.
Kebesaran dua kerajaan Nusantara tersebut telah membekas pada semangat perjuangan bangsa Indonesia pada abad-abad berikutnya ketika penjajah asing menancapkan kuku imperialismenya. Semangat juang bangsa Indonesia dalam menbgusir penjajah, menurut banyak ahli, talah menjadiciri khas tersendiri bagi bangsa Indonesia yang kemudian menjadi salah satu unsur pembentukan identitas nasional Indonesia.
2.                  Kebudayaan
Aspek kebudayaan yang menjadi unsur pembentukan identitas nasional meliputi tiga unsur, yaitu akal budi, peradaban, dan pengetahuan. Akal budi bangsa Indonesia dapat dilihat pada sikap ramah dan santun kepada sesama. Sedangkan, unsur identitas beradabannya tercemin dari keberadaan dasar negara Pancasila sebagai nilai-nilai bersama bangsa Indonesia yang majemuk. Sebagai bangsa maritim, kendala bangsa Indonesia dalam pembuatan kapal Pinisi dimasa lalu merupakan identitas pengetahuan bangsa Indonesia lainnya yang tidak dimiliki oleh bangsa lain di dunia.
3.                  Suku Bangsa
Kemajemukan merupakan identitas lain bangsa Indonesia. Namun demikian, lebih dari sekadar kemajemukan yang bersifat alamiah tersebut, tradisi bangsa Indonesia untuk hidup bersama dalam kemajemukan merupkan unsur lain yang harus terus dikembangkan dan dibudayakan. Kemajemukan alamiah bangsa Indonesia dapat dilihat pada keberadaan lebih dari ribuan kelompok suku, beragam bahasa, budaya, dan ribuan kepulauan.
4.                  Agama
Keanekaragaman agama merupakan identitas lain dari kemajemukan alamiah indonesia. Dengan kata lain, keragaman agama dan keyakinan di Indonesia tidak hanya dijamin oleh konstitusi negara, tetapi juga merupakan suatu rahman Tuhan Yang Maha Esa yang harus tetap dipelihara dan dsyukuri bangsa Indonesia. Mensyukuri nikmat kemajemukan dapat dilakukan dengan sikap dan tindakan untuk tidak memaksakan keyakinan dan tradisi, baik mayoritas maupun minoritas, atas kelompok lainnya.
5.                  Bahasa
Bahasa indonesia adala salah satu identitas nasional Indonesia yang penting. Sekalipun Indonesia memiliki ribuan bahasa daerah, kedudukan bangsa Indonesia (bahasa yang digunakan bangsa Melayu) sebagai bahasa penghubung (linguafranca) sebagai kelompok etnis yang mendiami kepulauan Nusantara memberikan identitas tersendiri bagi bangsa Indonesia.
Peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1929, yang menyatakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia, telah memeberikan nilai tersendiri bagi pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia. Lebih dari sekedar bahasa niasional, bahasa Indonesia memiliki nilai tersendiri bagi bangsa Indonesia; ia telah mmberikan sumbangan besar pada pembentukan persatuan dan nasionalisme Indonesia.




 PENUTUP

Kesimpulan dari makalah diatas adalah
1.      Perbedaan dalam berbangsa dapat digunakan sebagai alat pemersatu bangsa degan cara mementingkan dahulu kepentingan bersama yaitu cita-cita yang diharapkan oleh semua perbedaan yang ada, saling menghargai, melengkapi, mengisi dan menunda kepentingan masing-masing kelompok.
2.      Mengembangkan identitas manusia yang bersifat multidimensional, paradoksal, dan monopluralistik dan memadukan segala keunikan yang ada sebagai asset bangsa dapat dijadikan sebagai pemersatu nasionalisme bangsa Indonesia.
3.      Pengembangan kebudayaan dikatakan bisa untuk membina dan mengembangankan Identitas Nasional karena identitas nasional dipengaruhi (dibina) oleh nilai budaya yang ada sehingga dengan mengembangkan budaya berarti  mengembangkan nilai budaya sehingga mengembangkan identitas nasional.



DAFTAR PUSTAKA

pr3.umm.ac.id/files/.../Meneguhkan_Identitas_Budaya_Nasional.doc
www.bappenas.go.id 
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/1979420-dampak-globalisasi/ 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar