PENDAHULUAN
Mayarakat
memiliki budaya sebagai warisan seni dan karateristik nenek moyamg terdahulu.
Di Indonesia bayak berbagai suku dan budaya, dengan itu menjadi akrab satu atau
dua budaya saling bergesakan dan menimbulkan budaya baru, contoh seperti
pandalungan di kota jember. Itu terjadi akibat percampuran antara budaya jawa
dan Madura. Maka dari itu saya mencoba memberikan penjelasan atau hasil dari observasi
saya mengenai sajuah mana suku jawa di kota jember masih bertahan, alasan
mengapa suku jawa menjadi pilihan saya untuk menelitinya, karena selain dari
pribadi sebagai suku jawa namun tanpa mengurangi peniliti berpandangan objektif
, saya juga ingin mengetahui sejauh mana suku jawa di jember .
Banyak
yang beramsumsi bahwa kota jember tidak memiliki ciri khas budaya yang
menonjol. Tidak seperti daerah lainya. Namun jika kita bisa melihat dari
sejarah kota jember, maka kota ini masih berada di daerah budaya jawa, namun
kenapa bisa mincul asumsi budaya baru seperti phansalungan ? nanti saya kaji
dan memberikan beberapa penjelasan.
Laporan
ini saya buat khusus untuk penelitian suku jawa di jember dengan membandingkan
aapakah suku jawa di jember mempunyai karakteristik tersendiri atau tidak,
selain itu suku jawa di jember juga banyak masayrakat turunan suku jawa. Namun
itu tersebar di daerah jember bagian selatan sesuai dengan peradaban pertama
kota jember yaitu kota puger. Laporan ini menjelasakan hasil penelitian dan
menjelasakan beberapa asumsi atau hasil study secara ilmiah mengenai suku jawa
di kota jember jawa timur ini.
Pengertian
SUKU
JAWA
Suku
jawa identik dengan budaya yang snagat kental dengan adat istiadat, dan juga
suku jawa sering disebut sebagai suku yang lembut dan ramah serta budaya yang
paling bayak masyarakat berbudaya dari suku jawa di Indonesia. Karena sebagai
suku paling bnayak pengikutnya maka dengan besarnya jumlah tersebut maka suku
jawa dikatagorikan sebagai budaya terbesar
yang dimiliki masayrakat Indonesia.
Budaya
jawa sangat kental dengan adat istiadatnya seperti dari proses kehamilan smapai
proses kelahiran, disini masayrakat jawa memiliki ciri khas tersendiri untuk
berdo’a bersama dengan ciri budya menurut aturan norma yang berlaku di suku
jawa. Menjadi menari jika kita juga bisa melihat dari kebiasaan orang dari suku
jawa, kebanyakan orang dari buadaya jawa oranya lebih ramah cara berbicara
snagat lembut dan terkenal lemah lembut. Ciri khas seperti ini yang membuat
suku jawa terkenal sebagai suku tersabar.
Masyarakat
jawa memilik beberapa ciri seperti bahasa budaya segi agama maupun sampai
proses upacara kejawenan. Seperti ciri orang jawa sangat patuh dengan agama
atau aturan yang diyakininya, seperti istilah orang jawa bilang “ora ngoyo”
artinya hidup itu tidak harus menekan artinya asumsi orang jawa bahwa semua
peristiwa atau kejadia di dunia ini sudah ada yang mengaturnya ini cri khas
orang jawa, kehidupanya pasrah, dan juga nerimo apa adanya, ini menunjukan
bahwa orang suku jawa sangat patuh dengan adanya aturan budaya dengan agama
yang di yakininya.
Kehidupan
bersosialnya juga memiliki system tersendiri yaitu biasanya yang menjadi ciri
khas suku jawa itu adalah untuk bersosialnya menggunakan cara “ gotong
royong” artinya sesama manusianya harus
saling membantu tidak tanpa pamrih mereka hidup rukun dari kerabat keluarganya
hingga di lingkungan masyarakay sekitar. Begitu ciri suku jawa yang mampu
dipahami oleh pembuat laporan dengan berbagai sumber.
PROSES
PENELITIAN
Setelah
dijelasakan di atas saya mencoba meniliti suku jawa di kota jember tepatnya di
desa Taman Sari kec. Wuluhan. Kenapa peneilitian budaya jawa dilakukan di kota
jember dea Taman sari karena sesuai
dengan peradaban kota jember dari kerajaan raden puger, maka mereka menggunakan
bahsa jawa sehari – harinya, maka dari hasil yang saya teliti beberapa dikota
jember bagian selatan banyak masayrakat
yang menggunakan bahasa jawa dari pada di daerah jember lainya. Dengan demikian
saya mencoba meneiliti sejauh mana budaya jawa di jember masih bertahan.
Alasan
yang kedua dengan adanya asumsi budaya baru seperti phandalungan di kota Jember
ini. Apakah itu memang benar adanya ataukah menjadi suatu alasan dari asusmsi
percampuran dua suku antara buday jawa dan Madura. Dengan keraguan ini saya
mencoba menggkaji atau meniliti suku jawa asli di kota jember, dan hasil
penelitian saya cukup memuaskan karena memang masih ada suku jawa asli di kota
ini.
Suku
jawa di kota jember memang tidak jauh berbeda dengan budaya jawa lainya secara
umum seperti penjelasan di suku jawa di atas, namun memang ada sedikit perbedaan
budaya di jember. Perbedaan adalah lebih mudahnya saya mencoba membandingkan
perkembangan budaya jawa lama dengan saat ini khusunya di kota jember.
Penelitian
saya pelaksanaan pada tanggal 10/10/2012 di Kota Jember Kec, Wuluhan Desa Taman
Sari Dsusn Taman Rejo. Di desa ini saya memilih untuk meniliti, dengan alasan
di kota tersebut pusat peradaban suku jawa di jember. Saya meniliti berkerja
sama dengan dengan kelompok yang sudah di
tentukan, kami berangkat bersama susai tanggall diatas, kami menuju
tempat lokasi dan sebelum terjun kelapangan langsung saya dan tim melakkukan
rapat atau pembahasan dengan menetukan metode atau system penelitian ini dengan
cara apa. Nah setelah itu saya langsung terjun klapangan untuk meneliti.
Proses
penelitianya menggunakan cara wawancara. Penelitian ini dilakuakan dengan cara
langsung dengan responden, kerja sama
ini snagat membantu proses penelitian saya. Dengan satu hari penuh kami
akhirnya selesai untuk tahap pertama meniliti data sudah memnuhi syarat dan
hasilnya sesuai dengan target. Dan hasil penelitian saya akan di analisi sebga
berikut.
PERBANDINGAN
HASIL PENELITIAN
BUDAYA
JAWA JEMBER
|
BUDAYA
JAWA HASIL PENELITIAN
|
|
Bahasa:
dibandingkan sekarang hasil budaya jawa di di jember saat ini beralih dengan jenis bahasa “kue” bahasa ini saya temukan di hasil penelitian saya, perpaduan antara jawa dengan jawa using. Ini yang berubah pergeseran budaya dari segi bahasa Rumah Adat: Bentuk rumah seperti itu tidak lagi ada bahkan di desa yang saya teliti kebanyakan sudah mengikuti perkembagan jaman.
Busana Pakaian
Untuk saat ini dari hasil penelitian bahwa pakaian bergeser dengan budaya barat sudah tidak jarang lagi nenek tau bapak serta ibu – ibu sudah memakai pakaina modern jika kita melihat di acara pesta perkawinan contohnya hampir tidak ada yang memakai belankon . Permaianan untuk saat ini sejauh saya meneliti permainan khas jawa tersebut sudah mulai memudar ini akibat dari perkembangan jaman yang mengancam permainaan tradisional ini tidak lagi akrab dengan generasi muda turunan budaya jawa. |
AKIBAT
DARI BUDAYA BERUBAH
Budaya
adalah sekumpulan beberapa individu yang membentuk suatu kelompok dan memiliki
aturan atau norma yang disepakati oleh masayrakat di dalam atau di suatu
kelumpok (budaya). Aturan yang dibuat atau nilai – nilai yang di spakati dan di
taati bagi kelompok masayrakat yang disebut itu budaya, maka budaya di bentuk
atas dasar manusia itu sendiri.
Kebudayaan
bisa berubah ketika budaya bergesakan dengan budaya lain, artinya jika ada
system itu berubah maka itu dipengaruhi system diluar system tersebut. Sama
sepeti apa yang terjadi di kota Jember khususnya Des ataman sari kenapa budaya
jawa sekaraan ini mengalami perubahan terbukti dari bebrapa budaya jawa yang
bergeser dari budaya modern. Sebab dengan kemajuan jaman saat ini budaya jawa
di jember mengalami perkawinan budaya yang akhirnya salah satu budaya terimidasi
oeh budaya lain.
Interkasi
sosial masayrakat jember sesusi dengan asal usul kota jember ini, kota ini
masih sampai saat ini artikel mengenai sejarah kota jember masih simper siur,
tidak ada penjelsan khusu dari budaya manakah kota jember ini berkembang. Maka dari itu tidak heran jika di
kota ini tidak ada budaya yang saling mnonjol da tidak ada juga mana budaya
yang mendominasi maupun terdominasi, dengan demikian budaya di jember mengalami
pencampuran budaya seperti Madura Jawa Using sunda , ini berkembang di seluruh
kota jawa timur khusu tapal kuda di jember.
KESIMPULAN
Kesimpulanya
adalah budaya jawa memang ada di kota jember khusununya Desa Taman Sari budaya
jawa di jember mengalami pergesaran, seperti beberapa cri khas budaya
jawa saat ini sudah memulai memudar ini akibat tidak ada tradisi kuat yang
membantuk mendongkrak budaya jawa di
jember untuk selalu taat seperti budaya jawa pada umumnya.
Kesimpulan
kedua bahwa kita harus akui bahwa jawa di jember memang berbeda di antara
budaya jawa kota lianya ini diperkuat dengan percampurnya banyak budaya yang
ada di kota jember, dengan demikian hanya ini yang bisa saya jelaskan semoga
laporan saya bisa di terima dan bermanfaat bagi siapa yang membacanya.
Nama penilit : Wibi Murdi
Asto Bangun
Tempat Penelitian :
Desa Taman Sari Dusun Taman Rejo Kab. Jember
Nama Nama Responden:
I.
Identitas Informan
1.
Informan
- Nama
:Samiadi
- Alamat :Taman Rejo
- Pekerjaan :Petani
- Pendidikan:SMP
- Usia :26
2.
Informan
- Nama
:Sutini
- Alamat :Dusun Taman Rejo RT08/RW04
- Pekerjaan :Tani
- Pendidika:
SD
- Usia :55 th
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar