KENAKALAN REMAJA
PENDAHULUAN
Tingkah laku sosial adalah suatu
tindakan masyarakat, setiap tindakan yang di lakukan oleh setiap individu
memiliki resiko. Banyak penyimpangan tingkah laku yang di lakukan setiap orang
namun dari berbgai macam tingkah laku, memang hak asasi adalah kebebasan setiap
individu untuk melakuakan tindakan, justru seperti ini sering di salah pahami
oleh sekian banyak masyarakat. Ini dapat dilihat dari banyaknya kasus
penyimpangan sosial, ini disebabkan
kurang paham adanya dengan kebabasan, namun ada batasan bagi HAM yaitu
di dalam masyarakat terdapat aturan – aturan yang memiliki sifat untuk mengatur
setiap tindakan yang di lakukan oleh masayrakat.
Kenakalan remaja salah satu faktor
sering terjadinya pentimpangan sosial. Mengapa demikian? Karena pada saat
remaja kebanyakan orang bahwa pada usia remaja cenderung labil, hal ini
meejadikan remaja untuk menemukan jati diri . ketika pada usia remaja sangat
sensitife terhadap sesuatu maka tidak heran banyak kasus yang terjadi di
kalangan remaja. Contohnya seperti kekerasan, perkelahian , dan bentrok antar
sesama. Saya melihat kasus yang sering di alami oleh remaja , maka saya mencoba
untuk menganalisis sebuah kasus perkelahian yang sering terjadi di kalangan
remaja saat ini.
Definisi kenakalan remaja menurut beberapa ahli :
1.
Kartolo
(ilmuan sosiologi)
Kenakalan
temaja atau dalam bahasa inggris jurvenele delinquency gejala patologis sosial pada remaja yang di
sebabkan oleh suatu bentuk pengabaian sosial, akibatnya mereka mengembangkan
bentuk prilaku yang menyimpang.
2.
Santrock
Kenakalan
remaja merupakan kumpulan dari berbagai
prilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan
criminal.
Sebagai mana yanag telah di
kemukakan oleh beberapa ahli , bahwa psikologi yang merupakan suatu ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia dalam hubungan dengan lingkungan
sekitarnya atau lingkungan sosialnya.
Saya menganalisi dengan konsep psikologi dan metode penyelidikan dalam
psikologi. Tujuanya untuk menjadi pembelajaran bagi kita semua agar dapat memahami
bagaimana hidup bersosial dan bertingkah laku secara baik dan benar.
STUDI
KASUS
TEGAL, RABU -
Pentas musik grup band D’Massive di Lapangan Asrama Polisi Kalibliruk,
Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu malam (17/9) berlangsung ricuh. Sejumlah
penonton mengalami luka-luka. Pertunjukan konser musik yang disponsori
Sampoerna Hijau itu semula berjalan tertib dan ribuan penonton tampak larut
mengikuti irama musik yang dibawakan D’Massive. Kericuhan mulai terjadi saat
menginjak pada pertengahan syair lagu pertama yang dibawakan musisi grup D’
Massive berirama keras dan saat bersamaan muncul keributan di depan panggung di
tengah-tengah para penonton.Akibat tidak saling terima, kericuhan pun terus
menjalar ke lokasi lainnya. Sejumlah aparat keamanan berusaha melerai, tetapi
justru mendapatkan perlawanan dari para penonton. Aksi saling kejar
antarpelaku tawuran dengan aparat semakin tidak mampu dikendalikan sehingga
sejumlah penontotn mengalami luka-luka akibat terkena sabetan alat pemukul.
Sebagian besar para penonton yang terlibat dalam tawuran itu mengalami
luka-luka pada bagian kepala, tangan, dan perut. Para korban dievakuasi tim
medis, sedangkan aparat keamanan berusaha meredam keributan di tengah lapangan
hingga pertunjukan konser berakhir.Staf Humas PT HM Sampoerna Tbk., Hanny,
mengatakan keributan yang terjadi dalam acara pentas Sampoerna Hijau Parade
Bedug 2008 masih terhitung wajar. "Sebenarnya, konser musik masih berjalan
tertib dan jika ada sesuatu keributan kami nilai masih berskala kecil sehingga
peristiwa itu tidak perlu dibesar-besarkan," katanya.
ANALIASA STUDI KASUS
Saya mencoba menganalisi kasus di
atas melalui beberapa mtode, yang pertama dengan system tingkah laku manusia ,
model pendekatan system , dan pola sosial dan prilaku manusia serta dengan
pendekatan psikologi pendidikan.
Yang pertama mengenai remaja faktor apa saja yang mempengaruhi tindakan
penyimpangan sosial dari para remaja. Ini menjadi studi khusus untuk
menganalisa kasus seperti di atas.
Pendakatan Pola Sosial
Pada dasarnya kepribadian manusia
itu di pengaruhi dua faktor, yaitu faktor genitas dan faktor sosial , ada pun
penjelasan dari masing – masing faktor sebagai berikut :
1.
Faktor genitas
Bahwa
setiap tingkah laku dari manusia tidak lepas dari faktor keturunan (genitas).
Faktor genitas ini diperoleh dari sifat orang tua. Tidak bersifat mutlak, hanya
sebagian kecil saja.
2.
Faktor
sosial (faktor lingkungan)
Status
manusia sebagai mahluk sosial yang hidup didalam masyarakat memberikan pengaruh
besar terhadap bentuk kepribadianya . salah satu tokoh sosial yaitu Hegel
menyatakan bahwa “ kehidupan manusia itu dipengaruhi oleh proses dialektikanya
“ . artinya interaksi sosial manusia dalam kehidupannya tidak lepas dari faktor
lingkungan.
Dari contoh kasus yang saya ambil,
keributan yang terjadi pada konser lebih disebabkan pada bagai mana budaya pada
masyarakat tersebut membentuk karakter dan pola pikir masyarakt. Selama ini
kasus keributan konser bukan hal yang biasa terjadi. Kasus keributan yang
terjadi selama ini pun juga secara perlahan akan juga membentuk mindset dari masyarakat yang melihat konser untuk mewarisi budaya
tawuran yang kemudian terjadi seperti contoh
kasus di atas.
Faktor
– faktor yang mengakibatkan keributan :
1.
Krisis
identitas
Perubahan
geologis dan sosiologis pada remaja memungkinkan terjainya dua bentuk intgrasi
yaitu yang pertama, terbentuknya perasaan akan konsitensi dalam kehidupan kedua
tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi karena para remaja gagal
mencapai masa integrasi kedua.
2.
Kontrol
diri yang lemah
Remaja
yang tidak bisa mempelajari dan
membedakan tingkah laku mana yang dapat diterima maupaun yang tidak
diterima akan terseret pada prilaku nakal. Begitu pula bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingakh laku tersebut namumtidak bisa
mengembangakan kontrol diri untuk
bertingkah laku sesuai dengan pengetahuanya.
Seperti faktor pendudkung di atas
juga bisa di dorong oleh kebiasaan yang negative seperti. Ketika remaja mau
lihat konser kebiasaaan yang buruk yang sekarang membudaya adalah
seperti minum – minuman , berkelompok
untuk mendominasi , serta faktor yang mendukung akan terjadinya kericuhan yang
terjadi. Sebenarnya juga bisa di pengaruhi oleh faktor fisik yang dimana ketika
asyik bergoyang benturan serta gesekan – gesekan fisik pun terjadi., hal
seperti ini rentan terhadap kekerasan atau menimbulkan kesalah pahaman ingga timbul kericuhan
SOLUSI
Solusi
secara umum
1. Prinsip
keteladanan
Remaja
harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figure orang – orang dewasa yang telah
melampaui masa remajanya dengan baik dan
juga merka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap
ini.
2. Adanya
motivasi dari keluarga, guru , teman sebaya untuk melakuakan poin pertama
3. Kemauan
orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, kominikatif dan nyaman bagi si remaja.
4. Remaja
pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberikan arahan
dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul .
5. Remaja
membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Solusi
secara khusus(studi kasus )
Ketika kita melihat dari keributan
yang ada seperti contoh kasus yang saya
angkat, saya berasumsi bahwa keributan yang terjadi di akibatkan banyak faktor seperti kuang
koordinasi keamanan serta rasa
solidaritas yang kurang terhadap sesame remaja. Dan remaja seendiri di tutntut
untuk lebih bisa mengkontrol emosi serta mengaasi setiap tindakan yang akan
dilakukan. Keadaran masayrakat khusunya
para remaja menjadi penting dalam membentuk solidaritas yang baik. Dan
menghindari adanya dominasi dan mendominasi. Ketika hal tersebut bisa timbul didalam
masayrakt khusunya pada diri remaja maka kejadian seperti diatas akan terhindari.
KESIMPULAN
Jadi
dengan melakukan suatu tindakan sosial, ini perlu adanya kesadaran dari setiap
remaja untuk dapat berperilaku secara positif. Menurut ilmu kesejahteraan sosial, bahwa
tingkah laku manusia dapat ditentukan oleh pengaruh lingkungan dan keluarga.
Keharmonisan sebuah dilema kehidupan menjadi bunga kehidupan dalam kehidupan
bermasyarakat dan kehidupan sosial. Hal ini dapat dicapai hanya dengan cara
melakukan tindakan-tindakan pencegahan terhadap kenakalan remaja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar