ANALISIS
AKAN IDENTITAS, KARAKTERISTIK MULTIKULTUR MASYARAKAT JEMBER (TINJAUAN DARI
ASPEK KEBUDAYAAN)
FORMAT TUGAS
JUDUL
:
(Meneliti suku jawa)
LOKASI : Desa Taman Sari Dusun Taman Rejo kec. Wuluhan
NAMA :Wibi Murdi Asto Bangun
NIM :100910301009
BEKERJA DENGAN KELOMPOK
NAMA
:
WIBI MUTDI ASTO BANGUN
NIM :
100910301009
Pelaksanaan
Kegiatan : 10/ 10/ t2012
I.
Gambaran
Lokasi Studi Lapangan
II.
Identitas
Informan
1.
Informan
- Nama
:Samiadi
- Alamat :Taman
Rejo
- Pekerjaan :Petani
- Pendidikan :SMP
- Usia :26
2.
Informan
- Nama
:Sutini
- Alamat :Dusun
Taman Rejo RT08/RW04
- Pekerjaan :Tani
- Pendidikan :SD
- Usia :55 th
III.
Karakteristik
Komunitas Sasaran Dari Aspek Kebudayaan
Unsur
Kebudayaan
|
Sumber
Informasi
|
Analisa
|
||
Data Sekunder
|
Transkrip
Reduksi Hasil Wawancara
|
|||
Transkrip
|
Sumber
Data
|
|||
ü Sistem
religi
ü Sitem
orgnisasi kemasyarakat
ü Sistem
pengetahuan
ü Bahasa
ü Kesenian
ü Sistem
mata pencaharian hidup
ü Sistem
teknologi
|
Keterangan:
-
Data Sekunder dapat
diperoleh dari: sumber literasi
-
Sumber Data untuk
Transkrip wawancara ditulis “nama informan, tgl. Wawancara”
DRAF HASIL PENELITIAN
Responden pertama (Samiadi) :
·
Religi
Penyataan ketika saya dengan responden, bahwa
responden atau nara sumber menaggapi keadaan masayrakat dusun Taman Rejo secara
umum beragama islam namun sedikit ada perbedaan masayrakat di daerah sini,
masayrakat yang rata – rata suku jawa tidak terlalu fanatic dengan aliran islam
manapun, cukup dengan agama murni atau agama turunan, dan kegiatan religinya
sama seperti pada umumnya pengajian tahlil atau membuat acara islam di hari –
hari terntentu seperti ambengan untuk menyambut bulan romadhon. Dan masyarakat
disini memiliki kelompok tahlil sendiri bahkan kegiatanya sangat rutin dan
terjadwal. Namun saya lupa menayakan ada berapa kelompok islam tersebut.
·
Sistem Organisasi
Msyarakat
lebih mengutamakan kegiatan gotong royong tidak ada instansi manapun yang
menaunginya kecuali system pemerintahan. Dan penasehat tetap percaya pada
adanya pelayanan pemerintah namun masih ada data yang belum pasti menegani
masyarakat yang masih percaya terhadap para normal atau lebih pada kyai atau
dukun. Namun itu hanya ada sebagian.
·
Sistem Pengetahuan
Pada
umumnya masyarakat di daerah Dusun Taman Rejo masalah pengetahuanya masih
diatas rata – rata terbukti dengan responden atau sumber yang saya temukan
bahwa masih banyak masyarkat yang belum paham terhadap wacana isu secara umum
bahkan untuk melakukan kegiatan pemerintah masih kurang teralisasi di daerah
ini. Namun pemahaman secara gelobal mengenai perkembangan pembangunan pertanian
masayrakat tersebut sudah melakuakan cara moderensasi.
·
Bahasa
Untuk
bahsa sehari mayoritas menggunakan bahasa jawa, namun ada sebagaian yang
mebgunakan campuran antara bahasa Indonesia dengan jawa. Namun sedikit
informasi para sesepuh atau nenekmoyang mengatakan untuk wilayah Taman Rejo mengatakan
atau menyebutkan bahasa yang kami gunakan sehari – hari disebut bahasa Kue. Ini
saja yang saya temukan untuk sumber budaya mengenai bahasa.
·
Kesenian
Dari
sekian banyak responden kelompok kami belum ada yang menemuakn tras tersendrir
mengenai budaya di dusun ini. Namun mungkin sedikit terbantu dengan pernyataan
responden. Masyarakat ketika memiliki hajat atau pesta rakyat pada umumnya
sering mengundang janger, wayang kulit. Dan untuk orkes tidak seberapa diterima
di masyarkat itu alas an mengapa orkes tidak bisa hadir di dusun tersebut.
·
Sistem mata pencarian hidup
Dari
hasil nara sumber bahwa mayoritas masyarkat dusun disini mata pencarianya dari
hasil tani. Dan ada beberapa wirausaha seperti membuat batako, genteng dagang,
dan lain- lain. Namun ada pembagianya
seperti pemuda biasanya dimusi kemarau sering menjadi tenaga kerja kuli
genteng.
·
Sistem teknologi
Dengan
keadaan yang saya pahami ketika turun dilapangan saya mengira – ngira
masyarakat dini sudah maju dan mengenal teknologi. Namun ada beberapa responden
mengatakan bahwa ternyata dari plosok desa ini masih banyak yang menggunakan alat
tradisional dan untuk peralatan petani sebagian masih menggunakan alat
tradisional juga, namun sedikit ada kemajuan karena seperti barang elektronik
contohnya, hp, tv, listrik motor. Sudah dapat dimiliki sebagian banyak
masyarakat.
Responden atau nara sumber
kedua (Sutini)
·
Religi
Menurut
penjelasan responden tidak jauh beda dengan responden yang pertama. Namun nara
sumber yang ini, lebih mengutamakan kegiatan seperti religi pengajian tahlil
rutin. Menegnai kewibawaan seorang tokoh masyarakat tidak begitu pengaruh. Jadi
padangan nara sumber lebih ke perkembangan masyarakat.
·
Sistem organisasi
Disini
kelemahan responden tidak mampu menjelaskan secara orientik atau denagn jelas
ini mungkin kesalahan peneliti tidak mampu memebrikan pemahaman lebih
menengenai system organisasi.
·
Sistem pengetahuan
masyarakat masih berpandangan dengan baik. Menganai pemahaman dan ini terbukti dari generasi warga di daerah tersebut. Memang pada zaman dulu masyarkat lebih mengutamakan religi bagi pendidikan anaknya. Seperti mengaji itu untuk orang sesepuhnya desa disitu. Namun ini diperkuat dengan pada zaman dulu bahwa orang – orang di dusun taman Rejo masih kebanyakan lulusan SD, nah dengan perkemabnagn zaman sekarang pendidikan sudah bisa terjangkau. Ini juga dinyatakan dengan responden bahwa meskipun anak dari warga yang ekonominya dibawah rata – rata masih mampu terjangkau oleh masyarakat sekitar.
·
Bahasa
Secara
bahasa juga tidak jauh beda dengan responden pertama, bahwa mayoritas
menggunakan bahasa jawa, dan ada penambahan diskripsi dari responden ternyata
masih ada orang Madura namun bisa diperkirakan 20 persen dari penduduk Dusun taman
Rejo.
·
Kesenian
untuk kesenian yang saya tangkap dari responden memang sedikit ada kesamaan. Namun dari nara sumber yang kedua lebih mengutamakan kegiatan religi dan itu dianggap kesenian daerah tersebut.
untuk kesenian yang saya tangkap dari responden memang sedikit ada kesamaan. Namun dari nara sumber yang kedua lebih mengutamakan kegiatan religi dan itu dianggap kesenian daerah tersebut.
·
Sistem mata pencarian hidup
Penjelasan
disini lebih kompleks karena disebutkan juga dengan tradisi mata pencarian
seperti membuat olag genteng dan batu bata, ini sering menjadi mata pencarian
orang di daerah taman rejo, dan disini yang membedakan daerah manapun diseluruh
kota jember bahwa untuk produksi genteng mayoritas ada di wilayah Taman Sari.
·
Sistem Teknologi
Responden memandang teknologi dari kemajuan pembangunan, ini disampaikan denagn mengutip sejarah dahulu desa tersebut, bahwa dulu masih banyak rumah warga menggunakan rumah memakai dinding bamboo nah sekarang sudah hampir semua rumah menggunakan beton, seperti ini yang mampu saya kutip dari responden saya.
KESIMPULAN
Kesimpulanya adalah dari yang saya amati mengenai suku
jawa di daerah Jember kebetulan saya
mengamati diderah Taman sari arah selatan dari kota, tidak banyak perbedaan
dari suku jawa di jember sama seperti pada umumnya namun saya menemukan jenis
bahasa yang digunakan oleh masyarakat bahasa mereka disebut dengan bahsa kue,
ini baru pertama kalinya saya mendengar jenis bahasa jaea tersebut, dan sangat
unik namun ini bahasanya lebih yerempet ke usingan, sama seperti budaya kota
Banyuwangi. Ini saja yang mamapu saya utarakan apa bila banyak kekurangan itu
sudah menjadi kewajaran kita karana peneliti juag manusiawi, terimaksih.
Jember, 19 September
2012
|
TUGAS
UJIAN
TENGAH SEMESTER
Matakuliah Teori
Praktek Pekerjaan Sosial Pada Masyarakat Multikultur
“MENELITI BUDAYA JAWA DI DES ATAMAN SARI DUSUN TAMAN
REJO KECAMATAN WULUHAN”
Oleh :
Wibi Murdi Asto Bangun
100910301009
Wibi Murdi Asto Bangun
100910301009
KESEJAHTERAAN
SOSIAL
FAKULTAS ILMU
SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS
JEMBER
2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar